Pixel Codejatimnow.com

Perkuat Ketahanan Energi, Jokowi Resmikan Pabrik Bioetanol di Mojokerto

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Achmad Supriyadi
Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik bioetanol Enero. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik bioetanol Enero. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

Jokowi mengatakan, peresmian ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional dihasilkan dari ikutan pengelolaan tebu yang menghasilkan kolase dan digunakan memproduksi bioetanol.

"Membangun industri bioetanol yang juga akan memperkuat ketahanan energi kita. Kita juga tahu separuh dari energi yang kita gunakan itu BBM yang digunakan 50 persen impor semuanya," kata Jokowi dalam sambutannya, Jumat (4/11/2022).

Jokowi menambahkan, supaya produktivitas tebu bisa ditingkatkan signifikan agar terlepas dari ketergantungan gula impor. Saat ini Indonesia mengimpor gula 1.088.000 ton per tahun.

"Impor gula konsumsi sampai saat ini kita masih mengimpor satu juta delapan puluh delapan ribu ton per tahun sudah jumlah yang sangat besar," jelasnya.

Jokowi juga memerintahkan pimpinan BUMN agar menyiapkan bibit tebu yang berkualitas.

Baca juga:
Jokowi Tinjau Alutsista di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Ini Penjelasan KSAU

"Saya perintahkan pada menteri BUMN menyiapkan bibit varietas yang paling baik oleh sebab itu kita bekerja sama dengan Brasil untuk ini dan sudah memiliki pengalaman dalam manajemen (penanaman) mengenai dalam tebu dan gula," tegas Jokowi.

Jokowi berharap, dalam waktu lima tahun ketahanan pangan terutama gila bisa mandiri dan bisa melakukan swasembada tanpa impor.

"Dalam lima tahun kedepan kita bisa mandiri dan ketahanan pangan utamanya gula bisa kita lakukan sendiri tanpa harus impor tapi butuh waktu lima tahun kedepan target kita seperti itu," bebernya.

Baca juga:
Jokowi Resmikan Pelaksanaan IJD di Jatim Senilai Rp925 Miliar

Menurut Jokowi, harus ada kerja sama antara petani dan pabrik gula dalam meningkatkan produktivitas gula. Di sisi lain, pemerintah juga akan segera meremajakan mesin-mesin pengolahan di seluruh pabrik gula untuk memaksimalkan hasil tanaman tebu.

"Pabrik gula yang mesin-mesin lama kita akan segera semuanya mengubah dengan mesin modern sehingga rendemennya tinggi dan juga petani diuntungkan dengan rendemen naik," pungkasnya.