Pixel Code jatimnow.com

Pemkab Banyuwangi Akan Evaluasi Kasus Bu Lurah yang Dibuang ke Sungai

Editor : Arif Ardianto  
Korban percobaan pembunuhan, Wilujeng Esti Utami setelah keluar dari Mapolres Banyuwangi
Korban percobaan pembunuhan, Wilujeng Esti Utami setelah keluar dari Mapolres Banyuwangi

jatimnow.com - Meski sedang dirundung kasus percobaan pembunuhan terhadap Lurah Penataban, namun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan proses seluruh pelayanan di Kelurahan Penataban tidak akan terbengkalai. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Djajat Sudradjat, Rabu (1/8/2018).

"Kan ada Wakil Lurah, dan lagi sekarang Lurah bukan SKPD, tetapi dibawah kecamatan," ujarnya.

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan menelusuri kasus ini hingga menyebabkan percobaan pembunuhan Bu Lurah Wilujeng Esti Utami dengan cara dibuang ke sungai Sere di Bangorejo.

Djajat Sudradjat mengatakan akan mempelajari kasus ini, mulai dari latar belakang, hubungan antara keduanya sebelum nantinya memutuskan untuk mendampingi korban.

"Lah ini kok bisa berdua? Latar belakangnya apa? Siapa yang mengenalkan? kan gitu. Kalau berdua ini kan kayaknya sudah akrab. Lah ini yang perlu kita evaluasi," sebut Djajat kepada wartawan, Rabu (1/8/2018).

Baca juga:
Video: Komplotan Rampok Modus Kempes Ban di Tulungagung Ditangkap Polisi

Dalam kasus ini, Pemkab terlihat sangat berhati-hati dan tidak gegabah. Soalnya, lanjut Djadjat, perlu dipelajari juga motif serta hubungan kedekatan dengan pelaku.

Informasinya, Lurah Penataban Wilujeng Esti Utami berangkat dari kantor kelurahan berdua dengan pelaku, Agus Siswanto sekitar pukul 12.00 WIB mengendarai mobil Hyundai silver milik Agus yang kini menjadi tersangka.

Meskipun begitu, katanya, pihaknya mengaku akan memberikan pendampingan dalam kasus yang dialami Lurah Penataban yang secara pemerintahan berada dalam koordinasi kecamatan setempat.

Baca juga:
Komplotan Rampok Modus Kempes Ban di Tulungagung Ditangkap Polisi

"Informasi terakhir beliau lumayan baik dari kemarin. Untung dia pura-pura mati, kalau tidak pura-pura mati gimana?," katanya.

Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Arif Ardianto