Pixel Code jatimnow.com

Kuy, Intip Menu dan Kelezatan Makanan Jawa Klasik, Ada dari Kediri

Editor : Rochman Arief  
foto: dok jatimnow.com
foto: dok jatimnow.com

jatimnow.com - Makanan maupun jajanan yang kita konsumsi di era modern banyak yang tidak diketahui asal-usulnya. Pada dasarnya, makanan di era modern saat ini diduga sudah ada sejak zaman Majapahit. Apa benar?

Bila ditelusuri lebih jauh, cukup banyak prasasti peninggalan sejarah yang mencatat jenis-jenis kuliner yang meliputi makanan, penganan, maupun bumbu, yang sudah ada sejak zaman klasik atau zaman kerajaan kuno.

Ahli bioteknologi dan agroteknologi, Nadirman Haska menemukan salah satu relief di Candi Borobudur yang menggambarkan pohon sagu.

Pohon ini menggambarkan makanan masyarakat Jawa klasik kala itu juga sagu. Tetapi tetap tidak meninggalkan beras sebagai makanan utama.

Arkeolog Titi Surti Nastiti menyebut beras menjadi makanan penting bagi kerajaan Medang atau Mataram kuno hingga era Majapahit.

Bila Anda mengunjungi petirtaan Cabean Kunti di boyolali akan menemukan relief nasi lengkap dengan dua lauk. Yakni ikan utuh, dua telur rebus, dan tusuk sate.

Negarakrtagama (1364) mencatat Raja Hayam Wuruk (1334-1389), digambarkan gemar menggelar pesta. Adapun makanan yang tersaji cukup lengkap.

Kakawin Bhomakawya mencatat ikan-ikan laut dikeringkan sebelum disantap. Ikan-ikan yang digantung ditulis sebagai ikan gereh atau greh.

Nasi pecel konon juga dicatat dalam Kakawin Ramayana (870 M). Sayuran dudut, diduga sayuran yang dicabut meliputi kecamba, kedelai dan sasawi (sawi) dicampur dengan bumbu kacang. Ahli sejarah menyebutnya pecel, seperti yang kita konsumsi sekarang.

Baca juga:
Serahkan Sertifikat PTSL di 2 Desa, Pemkab Kediri Beri 3 Pesan Penting

foto: dok jatimnow.comfoto: dok jatimnow.com

Ada pula Prasasti Rukam yang mencatat skul paripurna yang mirip dengan nasi tumpeng. Kemudian pangliwetan yang menjadi cikal bakal nasi liwet.

Prasasti Sanguran dan Kakawin Ramayana mengenal dwadwal yang dikenal dodol. Penganan ini identik dengan jajanan khas garut.

Anda penggemar tape? Kakawin Ramayana sudah mencatatnya. Kemudian Kidung Korawasrama mengenal lepet, Kakawin Nawaruci (1533) menyebut wajik sebagai hidangan khas era Majapahit.

Baca juga:
Pemotor Arogan Penantang Duel Perwira Polisi di Kediri Dievakuasi Satpol PP, Ternyata…

Siapa yang tidak kenal Calon Arang? Cerita dari Desa Gurah, Kediri ini cukup terkenal. Di dalam Lontar Calon Arang (1540) mencatat brem sebagai penganan, dan kini menjadi jajanan khas Madiun.

Maknan klasik yang diabadikan dalam prasasti meliputi Prasasti Taji (910 M), Pangumulan (902), Watukura I (902), Mantyasih (907), Rukam (907), Lintakan (919), Sanguran (928), Jeru Jeru (930), Alasantan (939), dan Paradah (943).

Seorang penjelalah Italia, Marcopolo (1254-1324) menyebut jahe, garam (uyah), bawang putih (jasun), cuka (wrak), merica (sahang), kencur (kecur), kemiri (miri), lengkuas (laos) merupakan bumbu yang diproduksi di Jawa.

Nah, masihkah Anda abai dan tidak melestarikan makanan khas leluhur kita?