jatimnow.com - Di tangan Mujirahayu, kulit ikan patin yang tidak digunakan, bisa menjadi olahan kerupuk yang gurih dan renyah.
Wanita warga Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto itu awalnya coba-coba untuk mengolah kulit ikan patin yang ditawarkan saudaranya, yang bekerja di pabrik pengolahan ikan.
"Awalnya dari coba-coba, lihat ada kulit ikan yang bisa buat kerupuk. Terus saya coba aja dari ikan patin. Saudara yang kerja di pabrik, menawarkan juga kalau ada limbah kulit patin. Kira-kira bisa diolah nggak. Nah dari situ saya terus coba, kok enak, terus saya coba titipkan, dijual, ternyata juga laku," tutur Mujirahayu, Kamis (17/11/2022).
Saat ini, ibu tiga anak itu bisa memasarkan hingga sekitar 100 kilogram kerupuk ikan patin setiap satu bulan. Bahkan sebelum pandemi, Muji-sapaannya, dapat memproduksi hingga 300 kilogram per bulan. Meski mengalami pasang surut, dia tidak patah arang.
Selama menjalankan usahanya, Muji tidak mengingkari jika untuk dapat bertahan sampai hari ini, tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, terutama keluarga. Meski sempat tidak terlalu didukung oleh suami, justru saat ini suaminya turut terjun langsung membantu proses produksi.
Mujirahayu saat menjemur kulit patin yang akan dijadikan kerupuk
Baca juga:
Renita Ardiyanti, Motivator UMKM asal Tuban yang Gigih Bantu Pelaku Usaha Kecil
"Dulu suami inginnya saya santai saja di rumah. Tapi karena pelan-pelan mulai berkembang, ya didukung. Malah bapak sekarang bantu bagian menggoreng kerupuk," jelasnya.
Muji juga menyebut bahwa Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) turut berperan dalam memajukan UMKM yang dimilikinya.
Untuk dapat mengembangkan bisnisnya ini, lanjut Muji, ia aktif mengikuti berbagai pelatihan yang rutin diselenggarakan pemkot.
Baca juga:
Dengan 1 Kaki, Pelaku UMKM di Banyuwangi Raih Omset Puluhan Juta Rupiah
"Pernah ikut pelatihan manajemen usaha, menghitung HPP (harga pokok produksi), desain kemasan sama foto produk, terus pemasaran juga. Ada macam-macam yang jelas," bebernya.
"Alhamdulillah dinas sangat mempermudah. Saya tidak perlu repot-repot lari ke sana-kemari. Saya cukup memberikan data-data saya ke dinas, lalu dibantu sampai jadi. Dan itu semua saya manfaatkan fasilitas dari dinas, jadi gratis," pungkas Muji.