Pixel Code jatimnow.com

Kejam! Bocah di Surabaya Dianiaya Ibu dan Temannya Selama 2 Tahun

Editor : Rochman Arief   Reporter : Zain Ahmad
Dua wanita yang menjadi pelaku kekerasan kepada bocah usia enam tahun asal Surabaya hingga meninggal. (foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Dua wanita yang menjadi pelaku kekerasan kepada bocah usia enam tahun asal Surabaya hingga meninggal. (foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

jatimnow.com - Status Surabaya sebagai Kota Layak Anak mendapat ujian berat. Masalahnya seorang bocah berusia enam tahun, asal Bulak Banteng harus meninggal di tangan ibu kandungnya!

Ibu kandung tersebut berinisial U yang melakukan kekerasan pada anak. Hal yang membuat miris adalah kekerasan itu dibantu rekan pelaku, yang berinisial L.

Diterangkan Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Arief Ryzki Wicaksana bahwa U dan L ini telah melakukan penganiayaan selama dua tahun.

"Dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan ini telah menganiaya anak kadungnya bersama temannya, sejak korban umur empat tahun. Kurang lebih selama dua tahun korban dianiaya sebelum akhirnya meninggal," kata AKP Arief Ryzki Wicaksana, Kamis (24/11/2022).

Ia menambahkan selama kurun waktu dua tahun itu korban kerap dianiaya menggunakan tangan, sapu hingga kentrung (gitar kecil). Akibat tindak kekerasan itu meninggalkan bekas luka yang cukup banyak di tubuhnya.

Dan hal yang paling fatal, korban dipukul kedua tersangka menggunakan sapu yang bergagang kayu hingga patah sebelum peristiwa tragis. Selain itu, wajahnya juga dipukul menggunakan kentrung.

Baca juga:
Wali Kota Surabaya Mediasi 11 ABH Bentrok dengan Polisi di Akses Suramadu

"Dari hasil visum, tubuh korban banyak sekali luka lebam. Bahkan kepala belakangnya sampai terluka," jelasnya.

Untuk motif, kedua tersangka mengaku berbuat kejam itu lantaran kesal dengan korban. Selain kerap membantah saat disuruh, juga kerap menangis.

"Pengakuan pelaku, korban selalu salah saat disuruh. Pernah waktu itu disuruh beli makanan ketika hujan deras. Tapi pas sudah sampai di kos, salah beli. Padahal korban sampai basah kuyup. Di situlah kemudian dianiaya," ujar Arief.

Baca juga:
Polres Tanjung Perak Ulti Buronan Pelaku Tawuran di Wonokusumo Surabaya

Alumni Akpol 2013 ini menambahkan, selama menjadi korban kekejaman kedua tersangka, tubuh korban bahkan sampai kurus, seperti tidak terawat.

Terakhir sebelum meninggal, wajah korban bahkan sampai hitam lebam.

"Ini sangat miris. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tandas Arief.