jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten Jombang mendukung pelaksanaan program membebaskan generasi muda Indonesia dari stunting di Kabupaten Jombang.
Wakil Bupati Jombang, Sumrambah mengatakan target prevalensi stunting di Kabupaten Jombang bisa mencapai 14 persen pada tahun 2024 dari angka 21,2 persen pada 2021.
Untuk mencapai target itu, Sumrambah meminta para pemangku kepentingan melakukan berbagai upaya dengan fokus pada lima pilar Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Stranas Stunting).
"Sebagaimana dimandatkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, tentang Percepatan Penurunan Stunting," ungkapnya, Selasa (29/11/2022).
Lebih lanjut ia menegaskan penguatan pelaksanaan lima pilar stranas dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jombang ada beberapa yang telah terlaksana.
"Peningkatan Komitmen dan visi kepemimpinan pemerintah kabupaten dan pemerintah desa dengan adanya tagging anggaran daerah dalam percepatan penurunan stunting baik dari APBD, APBN maupun APBDes," katanya.
Baca juga:
Pj Bupati Jombang Sugiat Kawal Gerakan Bangga Produk Lokal
Selain itu, ia mengaku peningkatan komunikasi dan perubahan perilaku serta pemberdayaan masyarakat, peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif di Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa.
"Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat, penguatan dan pengembangan sistem, data, riset, informasi dan inovasi," paparnya.
Ia berharap, kolaborasi semua elemen masyarakat tetap menjadi kunci dari upaya penanganan stunting demi mewujudkan Indonesia Sehat.
"Pencegahan dan penanggulangan Stunting itu penting. Butuh Kolaborasi seluruh OPD juga keseriusan dan kemauan semua pihak. Karena ini menyangkut Sumber Daya Manusia Indonesia ke depannya," terangnya.
Baca juga:
Pesan Pj Bupati Jombang Sugiat pada Purna PNS, Pengabdian Tak Mengenal Akhir
Ia menjelaskan, munculnya stunting bisa disebabkan gaya hidup. Saat ini para calon ibu takut gemuk, sehingga muncul budaya diet. Nah, pada saat hamil dan pascamelahirkan tidak berupaya bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi baik bagi si ibu dan calon bayi dengan baik.
"Selain itu persoalan ilmu pengetahuan dan kemiskinan juga menjadi faktor lain. Ini semua yang harus dibedah dan dianalisa, sehingga masing masing OPD dapat mengambil peran dan melakukan langkah-langkah strategis untuk dapat menyelesaikan persoalan Stunting menjadi zero," bebernya.
URL : https://jatimnow.com/baca-52984-dukung-program-nasional-wabup-jombang-seriusi-penanganan-stunting