jatimnow.com - Di Dusun Sumbersuko, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, terdapat bangunan makam yang tergolong lain dibanding umumnya. Bangunan makam tersebut sepanjang 5 meter.
Letak makam panjang itu berada di area pemakaman umum. Konon di makam itu, bersemayaman Syekh Temanggung yang dikeramatkan masyarakat sekitar.
Ratna Yulia juru kunci makam mengatakan, makam tersebut makam mbah Hadi Kusmo atau Syekh Temanggung merupakan salah satu pengawal dari Raden Patah, Pangeran Majapahit.
"Ceritanya dulu ada perang di Kerajaan Majapahit. Akhirnya beliau tumbang di Desa Bandung sini," paparnya, Kamis (1/12/2022).
Ia menjelaskan, sedikitnya ada tiga makam yang berukuran panjang. Hanya saja makam yang paling besar ada berada di tengah.
"Yang di tengah ini makam Syekh Temanggung, sebelah kiri merupakan makam pusaka dan makam yang di kanan merupakan makam kudanya," ujarnya.
Baca juga:
Misteri Penyebab Lubang di Dasar Sungai Kaliasat Blitar Terungkap
Ia menceritakan, makam panjang ini dulunya ditemukan hanya berupa batuan. Kondisinya sangat rimbun tak terawat. Dan baru di tahun 2016, makam itu dibersihkan dan terawat.
"Kondisi itu membuat banyak masyarakat yang mengalami hal-hal mistis seperti pernah mendengar suara kuda saat melintasi area pemakaman, padahal di sini tidak ada yang punya kuda," katanya.
Ia menyebut warga sekitar, juga sering dijumpai penampakan makhluk halus, berupa orang berjubah juga.
Baca juga:
Luluk - Lukman Sowan Kiai Ahmad Hasan Jombang, Direstui Menang Pilgub Jatim
"Tapi sekarang sudah jarang. Setiap saya bersih-bersih makam juga tidak pernah dijumpai atau merasakan hal-hal aneh," ucapnya.
Meski demikian, makam Syekh Temanggung ini sering didatangi peziarah, pada malam Jumat. Terutama malam Jumat Legi. Banyak warga yang berziarah dan begadang di makam. Masyarakat mempercayai mendapat keberkahan atau tujuannya tercapai.
"Khususnya pada Jumat Legi. Banyak yang melekan (begadang) sampai pagi. Ada juga yang mendoakan untuk leluhur. Ya tradisi tahlil bersama orang dusun sekitar, untuk mendoakan leluhur warga dusun," pungkasnya.