Pixel Codejatimnow.com

Pengusaha Minta Pemerintah Batasi Impor Baja

Editor : Rochman Arief  Reporter : Ni'am Kurniawan
Chairman IISIA, Silmy Karim. (Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Chairman IISIA, Silmy Karim. (Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Chairman The Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA), Silmy Karim meminta pemerintah melakukan pengurangan izin impor baja. Hal ini bertujuan untuk mendukung peningkatan utilitas produksi baja ringan di dalam negeri.

Silmy mengatakan bahwa saat ini rata-rata utilitas produk baja ringan di Indonesia masih di kisaran 50 persen. Sementara untuk menaikkan utilitas menjadi 80 persen dibutuhkan peran pemerintah mengenai pembatasan produk impor.

"Kami mendukung pengurangan izin impor agar di kemudian hari produk dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Banyak negara sudah melakukan proteksi terkait hal tersebut, lah kenapa kita tidak," katanya saat ditemui saat membuka pameran IISIA Business Forum (IBF) 2022 di Grand City Surabaya, Kamis (1/12/2022).

Pengurangan izin impor ini juga akan membantu konsumen menekan angka kecurangan para importir ilegal yang kerap terjadi belakangan.

"Untuk kualitas tentu kami tidak ada masalah, karena produk sudah diekspor ke Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Tapi, yang menjadi masalah adalah perilaku curang yang dilakukan importir, terkadang produk tidak sesuai dengan SNI," jelasnya.

Selain itu, dari forum IISAI 2022 yang diadakan di Surabaya 1-3 Desember ini sebagai wadah mejembatani antara produsen dan kosumen.

Event ini juga bisa membuat konsumen mengetahui kualitas produk-produk dalam negeri, selain juga bisa mengungkapkan kekurangannya.

Baca juga:
Menjawab Kebutuhan Baja Ringan, Jurus Sunrise Steel Gaet Pasar

"Ini untuk pertama kalinya kami adakan di Surabaya, dan akan dilanjutkan ke Jakarta ke depannya," imbuh Silmy.

Ia optimistis, industri baja di Indonesia bisa semakin berkembang, terutama untuk kebutuhan pembangunan IKN Nusantara.

Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Industri Logam Dasar Kementerian Perindustrian, Liliek Widodo.

"Kementerian Perindustrian menyambut baik dan mendukung diselenggarkannya IBF 2022 yang mempertemukan seluruh stakeholder industri baja nasional," kata Lilik.

Pihaknya berharap, IBF 2022 menjadi tonggak sinergi untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri serta pengembangan industri nasional dalam mendukung kemandirian industri dan perekonomian nasional.

Pada hari pertama pameran, Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Basuki Hadimuljono turut memberi sambutan.

Di hari kedua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan memberikan sambutan di IBF 2022. Pameran ini diikuti 91 perusahaan ternama maupun peserta dari profesional dan institusi pendidikan yang menekuni bidang industri besi dan baja, manufaktur, konstruksi maupun infrastruktur.