Pixel Code jatimnow.com

Ratusan Rumah di Sidoarjo Rusak Akibat Angin Kencang

Editor : Rochman Arief   Reporter : Zainul Fajar
Petugas membantu warga merenovasi rumah yang rusak akibat diterpa angin kencang. (foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)
Petugas membantu warga merenovasi rumah yang rusak akibat diterpa angin kencang. (foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

jatimnow.com - Selama bulan November 2022, 131 rumah di Sidoarjo rusak akibat angin kencang. Bencana angin kencang yang menimpa beberapa lokasi di Kota Delta ini terjadi akibat fenomena hidrometerologi yang menyasar di hampir seluruh wilayah di Jawa Timur.

Kepala BPBD Sidoarjo, Dwidjo Prawito mengungkapkan bahwa selama November ini, terdapat empat kejadian angin kencang menyasar di beberapa kecamatan.

Pihaknya mencatat keempat insiden angin kencang tersebut terjadi di Kecamatan Porong yang merusak 29 rumah pada Jumat (25/11), Kecamatan Gedangan Senin (28/11), Waru, dan Jabon yang merusak 39 rumah serta satu reklame.

Sementara di Kecamatan Sidoarjo pada Selasa (29/11) merusak 36 rumah, dan yang terbaru adalah Rabu (30/11) melanda Kecamatan Waru yang merusak 27 rumah dan beberapa fasilitas umum.

Kondisi rumah di Sidoarjo yang rusak akibat angin kencang. (foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)Kondisi rumah di Sidoarjo yang rusak akibat angin kencang. (foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

Baca juga:
Hujan Deras dan Angin Kencang di Surabaya, 3 Rumah Rusak-18 Pohon Tumbang

"Untuk di Waru, kemarin langsung kami tangani untuk pohon tumbang serta warga yang terdampak angin rumahnya kami berikan bantuan," ujar Dwijo.

Jika ditotal dari data yang dihimpun BPBD Sidoarjo, setidaknya ada 131 rumah rusak akibat angin kencang.

Baca juga:
14 Wilayah di Jatim Waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Hari Ini

Sementara itu, Kasi Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto memaparkan bahwa masyarakat pada bulan Desember tahun 2022 ini harus lebih waspada. Menurutya pada bulan ke-12 ini diprediksi intensitas hujan akan semakin meningkat.

"Artinya dari hujan dan intensitasnya bisa lebih intens terjadi pada periode tersebut yaitu Desember sampai Januari," tutup Teguh.