Pixel Codejatimnow.com

Ini Penampakan Replika Fosil Homo Wajakensis dari Museum Leiden Belanda

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Replika tengkorak hosil Homo Wajakensis yang telah tiba di Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Replika tengkorak hosil Homo Wajakensis yang telah tiba di Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Replika tengkorak fosil Homo Wajakensis yang dikirim oleh Museum Naturalis Biodeversity Center, Leiden, Belanda, telah tiba di Tulungagung. Replika tersebut saat ini disimpan sementara di kantor Bappeda setempat.

Dalam surat pengantar, pihak museum menjelaskan bahwa replika dicetak berdasarkan pemindaian tiga dimensi pada fosil asli. Replika ini juga memiliki ukuran yang sama, dengan fosil yang disimpan di museum tersebut.

Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappeda Tulungagung, Ridwan mengatakan pihaknya akan segera melapor ke Bupati terkait hibah replika tengkorak fosil Homo Wajakensis ini.

Mereka akan mengusulkan kepada Bupati untuk penyimpanan replika tersebut. Terdapat dua lokasi yang saat ini sedang disiapkan yakni di museum daerah setempat atau di lokasi temuan fosil Homo Wajakensis di Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat.

"Kalau di Desa Gamping kita perlu menyiapkan lokasi yang aman dari ancaman kerusakan atau lainnya," ujarnya, Kamis (8/12/2022).

Baca juga:
Ambulans Angkut Pegawai Puskesmas Halal Bihalal di Tulungagung Terguling

Keberadaan replika ini diyakini akan berdampak positif terhadap percepatan penetapan Tulungagung sebagai kawasan Geopark. Saat ini mereka tinggal menunggu pemberian SK dari Kementerian ESDM.

Sejumlah penelitian dan kajian telah dilakukan oleh Bappeda untuk menunjang penetapan kawasan Geopark tersebut. Dalam konsep Geopark ini, terdapat 10 Geoheritage, 13 keragaman budaya dan 4 keragaman hayati yang diusulkan untuk disetujui.

"Semoga bulan ini SK sudah keluar, usulan nama Geo Heritage adalah Home Of Wajak Man," jelasnya.

Baca juga:
3 WBP di Lapas Tulungagung Bebas usai Terima Remisi

Sementara itu, Kasubid Litbang Bappeda Tulungagung, Andri Syambudi mengatakan terdapat wacana untuk memperbanyak replika ini untuk ditempatkan di beberapa lokasi strategis. Namun mereka masih akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan pihak Museum Natural Biodiversity Center terkait hal tersebut.

"Jika diperbolehkan akan dilakukan replikasi ulang berdasarkan replika ini dan akan dibuat beberapa buah sesuai kebutuhan," pungkasnya.