Pixel Code jatimnow.com

Begini Putri Anak Indonesia Budaya Pengaruhi Anak Mojokerto

Editor : Rochman Arief   Reporter : Achmad Supriyadi
Putri Anak Indonesia Budaya, Karina Aliya Afandi menjelaskan budaya wayang di Kota Mojokerto. (Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Putri Anak Indonesia Budaya, Karina Aliya Afandi menjelaskan budaya wayang di Kota Mojokerto. (Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Putri Anak Indonesia Budaya, Karina Aliya Afandi menyambangi Museum Gubug Wayang di Jalan RA Kartini, Lingkungan Kauman, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

Putri dari pasangan Leo Christian Afandi-Sherly Setiono menceritakan tentang budaya seperti wayang dan lakon si Unyil yang berada di Museum Gubug Wayang ke puluhan anak-anak.

Karina sangat luwes menjelaskan budaya yang meliputi wayang kulit, wayang topeng, potehi, golek dan jenis lainnya kepada anak-anak seusianya.

Museum Gubug Wayang Mojokerto menjadi tempat pertama yang disambangi Putri Anak Indonesia Budaya, ini karena dinilai banyak unsur budaya yang harus diketahui anak-anak.

"Baru Mojokerto. Gubug wayang ini banyak anak-anak yang belum tahu apa saja di dalamnya, misalnya wayang. Banyak anak seumuran Karina belum tahu, itu sebabnya Karina ingin melestarikan budaya ini. Di sini semua hal dirawat dengan baik, semua dicintai, dihargai. Sangat berharga dan harus dilestarikan anak-anak muda," kata Karina, Sabtu (10/12/2022).

Kedatangan Karina Aliya Afandi di Museum Gubug Wayang ini untuk memperkenalkan budaya tradisional kepada anak-anak Indonesia.

Baca juga:
Pembangunan Ponpes Al Amin Mojokerto, Pjs Bupati Beri Pesan Soal Ini

"Saya mau melestarikan budaya di Indonesia. Karina merasa budaya di Indonesia banyak banget budaya yang harus dilestarikan," sambungnya.

Ia menambahkan, budaya yang sangat banyak di Indonesia bisa dilestarikan kembali dengan cara memperkenalkan kepada anak-anak penerus bangsa.

"Karina mau bilang ke teman-teman, kalau permainan tradisional dan budaya Indonesia semua luar biasa, unik yang tidak dimiliki di luar negeri. Indonesia berbeda, dan kita harus mencintai karena budaya dan permainan tradisional bisa melatih kesabaran, kesamaan bareng teman dan melatih children emotion (emosi anak)," Karina menambahkan.

Baca juga:
Sederet Fakta Penemuan 5 Kerangka Manusia di Situs Kumitir Mojokerto

Ia berharap, bisa jadi inspirasi bagi anak seusianya untuk mencintai dan melestarikan budaya serta permainan tradisional Indonesia.

Menurut pelajar kelas VII SMP Elyon Christian Scholl Surabaya ini akan berusaha sesering mungkin mengajak anak-anak untuk berkunjung ke tempat budaya.

"Karina ingin ke tempat budaya seperti ini dan berusaha mengajak anak-anak ke tempat yang ada unsur budaya. Planning Jawa Timur dulu lah. Karina juga mengangkat permainan tradisional, jadi dengan permainan tradisional saya akan membawa ke seluruh sekolah di Indonesia," pungkasnya.