Pixel Codejatimnow.com

Tangis Umar Patek Pecah di Lamongan: Sesali Bom Bali, Minta Maaf ke Australia

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Ketua YLP Lamongan, Ali Fauzi saat mengambil tisu untuk mengusap air mata Umar Patek (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Ketua YLP Lamongan, Ali Fauzi saat mengambil tisu untuk mengusap air mata Umar Patek (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Umar Patek tak kuasa membendung air mata kala menyinggung peristiwa bom Bali. Ia merasa berdosa dan menyesali perbuatannya itu.

Bahkan, dia tak canggung untuk menyampaikan permohonan maafnya atas tragedi bom Bali 1 yang menewaskan 202 orang, 209 korban luka pada 2002 silam.

Saat menyampaikan permohonan maaf itu, tangan Umar tampak gemetar, suaranya sendu dan meneteskan air mata.

"Saya tak segan-segan, tak bosan-bosan menyampaikan permohonan maaf yang tidak terhingga kepada seluruh korban dan keluarga korban bom Bali. Saya memohon maaf dengan penuh ketulusan dari hati saya," ungkap Umar Patek saat mengunjungi Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Lamongan, Selasa (13/12/2022).

Umar juga meminta maaf kepada masyarakat Bali, karena akibat teror bom itu, mereka mengalami kerugian dan trauma yang cukup mendalam.

Baca juga:
Apa Kabar Umar Patek? Mulai dari Nol Jajaki Dunia Bisnis Bareng Istri

"Khususnya kepada warga Bali, dan seluruh warga negara Indonesia. Juga kepada keluarga korban, baik yang ada di luar negeri maupun di dalam negeri, apapun negara, suku bangsa dan agama, saya memohon maaf," tutur dia.

Umar juga menuturkan permohonan maafnya kepada warga Australia, yang dalam insiden bom Bali 1 tersebut, ada 88 warganya menjadi korban.

"Juga kepada warga Australia, yang mengalami dampak yang luar biasa atas kejahatan bom Bali yang telah terjadi itu. Itu kewajiban saya untuk memohon maaf," ungkap dia.

Baca juga:
Umar Patek Dapat Tawaran Kelola Rumah Makan di Surabaya

Harapannya, lanjut Umar, nanti bisa menjadi keringanan ketika di Yaumul Hisab untuk dirinya.

"Karena semua ini (kejahatan bom Bali) akan di pertanggungjawabkan di hari pembalasan kelak," ujarnya.