Pixel Code jatimnow.com

Pemprov Jatim Promosikan Kawasan Industri dengan Investor Malaysia

Editor : Rochman Arief   Reporter : Farizal Tito
East Java Trade Mission and Investment sebagai sarana mempromosikan SIER di hadapan investor Malaysia. (foto: SIER for jatimnow.com)
East Java Trade Mission and Investment sebagai sarana mempromosikan SIER di hadapan investor Malaysia. (foto: SIER for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kawasan industri milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) mendapat kesempatan dipromosikan dalam acara East Java Trade Mission and Investment.

Ini merupakan forum bisnis yang dilaksanakan Pemprov Jatim, Kadin Jatim dengan Pemerintah Malaysia, yang menghadirkan investor di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (19/12/2022).

"Bagi kawasan industri, ini penting sebagai sarana promosi, sekaligus untuk menarik investor dari luar negeri. Jatim merupakan provinsi di Indonesia yang punya potensi besar untuk berinvestasi. Dalam kesempatan ini kami ajak investor Malaysia berinvestasi di SIER," ujar Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/12/2022).

Ia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, yang telah memberikan berbagai terobosan dan inovasi kegiatan. Termasuk mengadakan investment forum di Malaysia dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

"Saya sampaikan di depan investor Malaysia untuk tidak ragu terhadap kemudahan berbisnis di Jatim. Di mana Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jatim telah memerikan dukungan berinvestasi," kata Didik.

Acara ini selain dihadiri para investor Malaysia dan Indonesia, juga hadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Duta Besar Indonesia untuk, Malaysia Hermono.

Di hadapan para investor, Didik memperkenalkan kawasan industri SIER dan PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang), terutama yang berhubungan dengan iklim investasi yang kondusif serta fasilitas-fasilitas berkaitan dengan transisi energi hijau.

"Kami paparkan penggunaan energi hijau, akan sangat kompetitif bagi perusaaan yang berorientasi ekspor ke Eropa, khususnya. Presiden Joko Widodo juga telah menegaskan di KTT ASEAN maupun Uni Eropa, bahwa Asia Tenggara merupakan economic powerhouse dan diproyeksikan bisa menjadi pusat pertumbuhan dunia," bebernya.

Dia menambahkan Survei yang dilakukan EU-ASEAN Business Council September 2022 mengenai persepsi bisnis di ASEAN mengatakan 63 persen responden bisnis melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik di dunia.

Baca juga:
SIER Resmikan SPKLU Fast Charging di Surabaya, 15 Persen Energi dari Solar Panel

"Sehingga kerja sama di antara ASEAN termasuk Malaysia-Indonesia ini akan sangat strategis dan menguntungkan,” Kata Didik.

Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) ini mengatakan bahwa SIER sangat berkomitmen menjaga keseimbangan lingkungan.

Seperti tetap mematuhi peraturan minimal sebesar 30 persen dari total luas kawasan industri SIER dan PIER ruang terbuka hijau dan implementasi energi terbarukan panel surya on grid dengan total kapasitas 429,30 KWp.

"Untuk pengembangan lebih lanjut, kami akan memanfaatkan atap bangunan di dalam kawasan industri SIER dan PIER untuk photovoltaic roofing, melengkapi instalasi pengolahan limbah terpadu di kawasan industri, serta rencana implementasi kendaraan listrik dan stasiun pengisiannya," jelasnya.

Baca juga:
SIER Industrial Run 2024: Sensasi Lari di Bawah Pengolahan Limbah Surabaya

Sementara dalam momen misi dagang itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan upaya untuk mendorong perdagangan luar negeri akan digencarkan.

Meski perdagangan dalam negeri seperti ekspor antar provinsi juga harus tetap diperhatikan. Ke depan, Khofifah menyampaikan sudah ada permintaan dari Duta Besar RI di Jepang.

"Saat ini, Pemprov Jatim sedang melakukan kordinasi teknis potensi pengembangan di negara tersebut. Tidak hanya pengusaha Malaysia. Kali ini juga ada yang datang dari Jepang dan Tiongkok," kata Khofifah.

Dia mengatakan bahwa minat pengusaha Malaysia terhadap Misi Dagang ini cukup tinggi. Bahkan, ada pengusaha pusat perbelanjaan dan mall yang berkeinginan satu blok miliknya diisi produk asal Jatim.