jatimnow.com - Persik Kediri dalam situasi sulit. Macan Putih masih terbenam di dasar klasemen sementara Liga 1 2022/2023 hingga menjelang berakhirnya putaran pertama ini.
Tumpulnya lini depan si pemilik dua gelar juara Liga Indonesia itu disebut sebagai penyebab utamanya. Terbukti, striker asing mereka Joanderson de Jesus belum sekalipun mencetak gol. Si Kribo kini sudah diistirahatkan dan diganti oleh penyerang-penyerang lokal yang juga belum mampu memberi bukti maksimal.
Dalam dua dekade terakhir, lini depan Persik Kediri memang mengalami pasang surut. Pernah sangat sukses menggaet pemain asing di musim 2003 hingga 2008, Macan Putih gagal melanjutkannya hingga musim 2012-2013. Tiga pemain asing gagal bersinar, siapa saja mereka?
1.Bamidele Frank Bob Manuel
Di awal promosi ke Divisi Utama musim 2003 Persik Kediri menggaet Bamidele Frank Bob Manuel. Hadir bersama keponakannya Ebi Sukore dari Nigeria, Bamidele tampil superior.
Dia berhasil membawa Macan Putih menjadi juara di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air itu dengan 29 golnya. Dia hanya tertinggal dari top skor musim itu, oscar aravena dari psm makassar .
Bamidele juga mampu mengantarkan Persik mentas di level Asia.
Cristian Gonzales menerima gelar top skor bersama Persik Kediri di 2006. (Foto : Instagram Cristian Gonzales)
2.Cristian Gonzales
Massa keemasan Persik berlanjut dengan hadirnya striker subur Cristian Gonzales. Elloco berseragam ungu sejak 2005 hingga 2008.
Sepanjang musim, striker gaek itu mencetak 102 gol dari 98 laga yang dilakoninya.
Suksesi Bob Manuel itu juga mengantarkan tim kebanggaan warga Kediri tersebut juara di musim 2006.
Gonzales sekaligus menyandang empat kali top skor dengan catatan hampir 300 gol sepanjang karirnya di Indonesia.
3. Patricio Morales, Andrian Trinida, Machia Malock
Baca juga:
FOTO: Persebaya Kokoh di Puncak Klasemen usai Bantai Persik Kediri
Sukses Bob Manuel dan Gonzales gagal diikuti oleh Patricio Morales, Andrian Trinida, Machia Malock. Sejak 2009 hingga 2013 tiga striker asing itu gagal bersinar.
Pemain berkebangsaan Chile, Trinidad yang moncer bersama Arema gagal menunjukkan tajinya di Persik Kediri, termasuk Patricio Morales dan Machia Malock. Sampai pada akhirnya Persik menjadi pesakitan di musim berikutnya.
Nikola Ascerik beradu dengan pemain Bhayangkara FC. (Foto : Rudy Triwibowo for jatimnow.com)
4. Nikola Ascerik
Kembali ke Liga 1 di musim 2020, Persik memiliki Nikola Ascerik dari Serbia. Dia datang mendadak setelah manejemen saat itu mencoret Patrick Bordon yang ternyata menderita cedera Acl.
Ascerik tak banyak kesempatan untuk membuktikan tajinya, dia baru bermain dua kali dan mencetak satu gol. Setelah kompetisi berhenti karena pandemi Covid-19 .
5. Yousseff Ezzejari
Baca juga:
Pelatih Persik Kediri Tak Ingin Cari Kambing Hitam Penyebab Kekalahan atas Persebaya
Di musim 2022, pemegang sejarah juara beruntun di Liga 3 2018 dan Liga 2 2019 ini kembali punya striker haus gol. Dia adalah Yousseff Ezzejari. Sempat diragukan di awal musim, striker pelontos asal Spanyol itu sukses mencetak 18 gol dan bersaing dalam pereburuan top skor bersama Spasojevic asal Bali United, Carlos Fortes dari Arema FC, Ciro Alves dan Marukawa dari Persebaya Surabaya.
Pemain dengan nomor punggung 99 itu benar-benar menjadi idola baru bagi Persik Mania. Sayang di musim berikutnya Eze memilih hengkang dari Kediri. dia memilih Bhayangkara FC untuk pelabuhan selanjutnya.
Joanderson de Jesus. (Foto : Persik Kediri for jatimnow.com)
6. Joanderson de Jesus
Terbaru Persik Kediri kembali gagal. Striker yang mereka punyai Joanderson de Jesus ternyata mandul. Berlabel Timnas Brazil U17, Si Kribo tidak mampu mencetak gol hingga pekan ke 12.
Padahal, sebagaimana soerang striker, eks Sau Paulo itu diharapkan mampu menjadi mesin gol bagi Macan Putih.
Saat ini Persik Kediri kembali ke dasar klasemen sementara Liga 1 dengan poin 10. Di atasnya ada Barito Putera dan Bhayangkara FC dengan masing-masing 11 dan 13 poin.