Pixel Codejatimnow.com

Seniman Tuban Curhat Pandemi Covid-19 dalam Lukisan

Editor : Rochman Arief  Reporter : Achmad Titan

jatimnow.com - Covid-19 yang menghantam dunia dalam dua tahun melumpuhkan segalanya. Semua aktivitas rutin dilakukan terbatas. Masalahnya cukup banyak jatuh korban hingga petugas medis kewalahan.

Akibatnya semua kegiatan dilakukan secara daring. Sebut saja pendidikan, pekerjaan, hingga bisnis harus dilakukan tidak dengan tatap muka. Hal ini untuk menghindari penularan virus corona yang begitu cepat dan massif.

Kesedihan itu dituangkan dalam goresan lukisan Najib Amrullah. Uneg-uneg itu digambarkan pelukis asal Tuban itu dalam bentuk pameran tunggal di Galeri Raos, Kota Batu.

Ini merupakan pameran tunggal ke-10 yang dilaksanakan selama enam hari, terhitung 17-23 Desember 2022, dengan memajang 23 karya.

Tema tersebut diangkat kondisi yang terjadi akibat gelombang Covid-19. Bahkan ia dan keluarga menjadi penyintas dan langsung terpapar hingga merenggut nyawa orang-orang tercintanya.

"Waktu itu saya sangat terpukul. Sebab istriku, ibuku, paman dalam seminggu tiba-tiba tidak bisa menemani kami selama lamanya," ungkapnya, Jumat (23/12/2022).

Salah satu pengunjung menikmati lukisan karya Najib Amrullah. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow)Salah satu pengunjung menikmati lukisan karya Najib Amrullah. (foto: Galih Rakasiwi/jatimnow)

Baca juga:
Ketika Sobekan Kayu Faisal Amir jadi Karya Seni, Inspirasi dari Ketidakpastian

Oleh karena itu dalam kegalauan akut, Najib menuangkannya dalam bentuk goresan di atas kanvas untuk menghibur diri. Hal itu ia lakukan untuk terapi psikis dan curahan hati agar terlampiaskan.

Pengalaman tersebut nampak dari goresan cat dalam lukisan ikan-ikan yang diam membisu membeku dan membatu. Ikan ikan dalam lukisan menunjukkan seperti bangkai, zombie dan keropos.

"Di sisi lain, pameran yang gelar sebagai tanggung jawab profesi yang saya geluti untuk menyapa. Ini menunjukkan bahwa saya tetap tegak berdiri di terpa topan badai, di terjalnya kehidupan, di sebuah kelokan tajam dalam fase perjalanan hidup," ujarnya.

Baca juga:
Aliya Murdoko Gelar Pameran Tunggal Kedua, Terinspirasi Cerita Panji

Ia menerangkan, lukisan yang dipamerkan memiliki banyak arti seperti jalan begitu lapang, mulus dengan pemandangan begitu indah, kadang melewati tanjakan, menurun jalanan yang terjal. Pun juga melewati keadaan berbahaya di saat melewati jalan kelokan tajam.

"Di posisi itulah ungkapan dari fase hidup yang saya rasakan dua tahun terakhir ini saya tumpahkan dalam puluhan karya lukisan di galeri raos," tuturnya.

Bahkan dalam pameran, salah satu lukisannya berjudul 'Imajinasi Dalam Koloni' laku terjual ke Amerika seharga puluhan juta rupiah.