Pixel Codejatimnow.com

Program Pengembangan Garam di Bangkalan Bawa PHE WMO Raih Proper Emas KLHK

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Fathor Rahman
Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin dan Menteri LHK RI, Siti Nurbaya saat memberikan penghargaan pada Direktur PHE WMO, Endro Hartanto di di Istana Wapres - (Foto: Eko for jatimnow.com)
Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin dan Menteri LHK RI, Siti Nurbaya saat memberikan penghargaan pada Direktur PHE WMO, Endro Hartanto di di Istana Wapres - (Foto: Eko for jatimnow.com)

jatimnow.com - Program pengembangan garam atau biasa disebut Salt Center Terintegrasi saat ini terus dikembangkan di Desa Banyusangka, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan oleh PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) bersama masyarakat sekitar.

Hal itu membawa PHE WMO mendapatkan penghargaan proper emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

General Manager Zona 11, Muhamad Arifin mengatakan, program unggulan Salt Centre itu terus dikembangkan bersama masyarakat menggunakan tekhnologi tepat guna.

"Alhamdulillah melalui program ini kami kembali mendapatkan penghargaan tersebut. Saat ini kami terus kembangkan program Salt Center Terintegrasi di Bangkalan. Program Salt Centre Terintegrasi ini juga telah mampu mendukung SDGs 1, 8, 12, 13 dan 15," tutur Arifin tertulis, Kamis (29/12/2022).

Sementara Direktur PHE WMO, Endro Hartanto mengaku bangga program tersebut bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Ia berharap, program yang digagas mampu menghidupkan pengembangan garam di Bangkalan dan Madura.

"Adanya penghargaan ini menjadi salah satu indikator bahwa program Salt Center Terintegrasi ini memberikan manfaat bagi masyarakat. Tidak hanya manfaat ekonomi, namun juga manfaat lainnya seperti manfaat lingkungan dan sosial," papar Endro.

Baca juga:
PHE WMO Serahkan 1.000 Paket Sembako pada Pj Bupati untuk Korban Banjir

Diketahui, pelaksanaan program Salt Centre Terintegrasi itu melibatkan ibu-ibu PKK dan juga karang taruna setempat. Dua kelompok itu untuk terlibat dalam kegiatan diversifikasi produk olahan berbahan dasar garam.

"Tujuan program ini tentu untuk meningkatkan kualitas garam di Madura, khususnya wilayah Bangkalan. Dengan adanya penerapan teknologi tepat guna yang diterapkan, tidak hanya NaCl saja yang meningkat, tetapi kandungan puritan yang tidak dibutuhkan dalam garam juga berkurang," imbuhnya.

Pengembangan garam ini juga menjadi lokasi belajar bagi masyarakat sekitar dan siswa-siswi dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi untuk belajar terkait pengelolaan garam rakyat dengan teknologi tepat guna.

Baca juga:
PHE WMO Kembangkan 2 Inovasi Baru, Tingkatkan Produksi Garam di Bangkalan

"Semoga program tersebut terus berjalan dan semakin memberikan manfaat untuk masyarakat secara luas," pungkasnya.