Pixel Code jatimnow.com

Santri Ponpes Al Berr Pasuruan Terbakar, Ini Reaksi Kemenag Jatim

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ni'am Kurniawan
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Jawa Timur, Mohammad As’adul Anam. (Foto: Febri for jatimnow.com)
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Jawa Timur, Mohammad As’adul Anam. (Foto: Febri for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Jawa Timur (Jatim) menyesalkan peristiwa santri Ponpes Al Berr yang terbakar.

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Jawa Timur, Mohammad As’adul Anam mengatakan, peristiwa kekerasan antar-santri tidak bisa dibenarkan. Pihaknya mencurigai ada unsur kelalaian dalam pengawasan.

"Ya, itu tidak bisa dibenarkan. Semua tindakan yang tidak baik itu tidak bisa dibenarkan," ucap As'ad kepada jatimnow.com, Senin (2/1/2023).

Dari adanya peristiwa itu, pihaknya telah menerjunkan petugas Kemenag Kabupaten Pasuruan ke pondok tersebut tadi pagi. Untuk perkembangan selanjutnya, pihakya masih menunggu tim dari lapangan. Namun untuk proses hukum, Kemenag Jatim memastikan akan menghormati aturan yang ada.

"Nah tindakan berikutnya untuk menjadi tersangka dan selanjutnya ini kan menjadi kewenangan aparat hukum," lanjutnya.

Adakah rencana mengaudit Ponpes Al Berr? As'ad menyebut, Ponpes Al Berr merupakan yayasan yang sudah beroperasi sejak lama.

Baca juga:
Santri Dibakar Senior di Pasuruan, Begini Kondisinya Sekarang

Di sisi lain ia menyesalkan adanya kelalaian terhadap santri tersebut. Namun, sepanjang sejarah yang ia ketahui, yayasan tersebut tidak pernah memiliki kesalahan dalam operasional.

"Pesantren tidak pernah mengajarkan kekerasan. Ini saya kira murni antar-santri, yang memang bahwa santri ini memiliki karakter yang berbeda-beda, latar belakang sosial, latar belakang ekonomi yang berbeda," kata dia.

Konflik antar-santri ini, menurut As'ad suatu hal yang lumrah terjadi. Ia memaklumi jika pengawasan terhadap santri sulit dilakukan, namun atas peristiwa ini pihaknya mulai meragukan jika Ponpes Al Berr tidak bisa menciptakan produk santri yang memiliki karakter budi luhur.

Baca juga:
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Santri Ponpes Al Berr Terbakar

"Masing-masing lembaga harus mampu menciptakan satu prilaku atau karakter (terhadap santri) bagaimana menjauhkan aspek-aspek kekerasan," tandasnya.

"Bukan kok memaklumi, tetapi semua pihak harus sama-sama bisa menjaga para santri ini jangan sampai ada tindakan-tindakan yang kemudian mengarah ketidakbaikan," pungkasnya.