Pixel Codejatimnow.com

Pemkab Kediri Beri Bantuan untuk Warga di Ngadiluwih Terdampak Kerusuhan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Penyaluran bantuan sembako untuk warga terdampak kerusuhan (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Penyaluran bantuan sembako untuk warga terdampak kerusuhan (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri memberikan bantuan untuk warga Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih terdampak kerusuhan yang dilakukan massa perguruan silat.

Bantuan diberikan dalam bentuk sembako, ganti rugi kerusakan hingga pendampingan psikologi. Bantuan diberikan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kediri kepada 47 kepala keluarga di Kantor Desa Wonorejo, Rabu (11/1/2023).

Bantuan tahap pertama ini berupa sembako sesuai jumlah anggota keluarga yang telah diusulkan oleh pemerintah desa dan melalui assasement dinsos.

"Hari ini tahap ke satu menyalurkan sembako, karena banyak korban ini tidak bisa bekerja akibat rombong yang rusak sehingga tidak dapat berjualan. Untuk beberapa minggu ke depan perlu adanya sembako," ujar Plt Kepala Dinsos Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana.

Pada tahap kedua nantinya, akan disalurkan subsidi untuk warga yang mengalami kerugian material seperti motor dibakar, gerobak, hingga kaca dan genting rumah yang rusak akibat kerusuhan.

Menurut Nana-sapaan Dyah Saktiana, subsidi ini akan disalurkan berupa uang tunai, untuk nantinya dibelikan gerobak maupun renovasi material yang mengalami kerusakan akibat kerusuhan.

Nana menambahkan, di luar bantuan yang diberikan oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito), pendampingan psikologi juga dilakukan untuk memulihkan trauma masyarakat akibat kerusuhan yang terjadi pada Kamis (5/1/2023) dini hari itu.

Dari pendataan yang dilakukan pemerintah desa dan dinsos, jumlah warga yang mengalami trauma jauh lebih banyak dibanding warga yang mengalami kerugian material.

Terkait pemulihan psikologi, Nana kembali menjelaskan, warga yang mengalami trauma berat akan mendapatkan perhatian tersendiri. Nantinya pemerintah daerah akan melakukan pendampingan hingga warga yang mengalami trauma ini benar-benar pulih.

"Penanganan antara trauma berat, sedang, dan ringan itu beda. Kita akan melakukan pendampingan hingga warga (yang mengalami trauma) ini benar-benar pulih," terang dia.

Baca juga:
PDIP Bebaskan Mas Dhito Pilih Wakil di Pilbup Kediri 2024

Selain masyarakat Wonorejo, Nana menuturkan ada laporan baru yang masuk dari desa lain. Laporan itu terkait perusakan motor. Pihaknya menjelaskan, laporan yang baru masuk ini akan segera diproses untuk didata apa saja kerusakan yang ditimbulkan.

Sementara Kepala Desa Wonorejo, Muhammad Anas menjelaskan bahwa banyak warganya yang mengalami trauma akibat peristiwa itu.

"Jauh lebih banyak yang mengalami trauma. Ada trauma ringan hingga berat," tegasnya.

Anas menceritakan, kerusuhan itu mengakibatkan 28 warganya mengalami kerusakan material. Menurutnya, kerusakan itu timbul akibat pelemparan batu hingga pembakaran. Dia berharap hal semacam ini tidak akan terulang kembali.

"Semoga hal ini tidak terulang kembali dan Wonorejo serta Kabupaten Kediri menjadi lebih tentram," tambah dia.

Baca juga:
PDIP Ajak 7 Partai Pengusung Kembali Calonkan Mas Dhito di Pilbup Kediri 2024

Seperti diketahui, Mas Dhito bakal membentuk forum kerukunan pencak silat menyusul adanya konflik antara dua perguruan yang terjadi di Kecamatan Ngadiluwih tersebut.

Hal itu disampaikan Mas Dhito saat rapat koordinasi bersama forkopimda yang juga menghadirkan pengurus kedua perguruan yang sempat berseteru.

Dengan bertemunya kedua belah pihak tersebut, dia meminta agar kerusuhan yang terjadi itu untuk tidak terulang kembali.

"Apapun bentuk perguruan silat yang ada di Kabupaten Kediri, kejadian (kerusuhan Ngadiluwih) itu yang terakhir. Perlu adanya wadah silaturahmi agar perguruan silat untuk mencegah konflik antar simpatisan," tutur Mas Dhito.