Pixel Code jatimnow.com

Jelang Perayaan Imlek, Cuan Perajin Dupa di Jombang Kian "Wangi"

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Elok Aprianto
Proses pembuatan dupa. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Proses pembuatan dupa. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Perayaan Imlek atau tahun baru Cina yang jatuh pada tanggal 22 Januari 2023 nanti, membawa berkah bagi perajin dupa yang ada di Kabupaten Jombang. Cuan yang mereka dapatkan pun semakin "wangi".

Salah satu, perajin dupa yang ada di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Jombang, Fachrur Rohman, mengaku kebanjiran order jelang perayaan Imlek nanti. Lantaran banyak pesanan, omzet penjualan dupa buatannya juga meningkat hingga 40 persen.

Ditemui di rumahnya, ia menjelaskan permintaan dupa jelang Imlek ini, naik hingga 40 persen, jika dibandingkan dengan hari biasa. Sehingga omzet penjualan mencapai puluhan juta.

"Proses produksinya meningkat. Biasanya 20 kilogram, sekarang sampai 50 kilogram per hari," ungkapnya, Jumat (13/1/2023).

Ia menjelaskan, dupa hasil buatannya ini berbahan kayu gaharu murni. Untuk membuat dupa, biasanya kayu gaharu ini diolah agar menjadi serbuk kayu.

Fachrur Rohman, perajin dupa yang ada di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)Fachrur Rohman, perajin dupa yang ada di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

"Setelah tercampur jadi satu, dengan bahan lainnya, serbuk kayu gaharu ini dimasukkan dalam mesin pencetak yang sudah ada lidinya. Setelah itu baru proses pembuatan dupa dimulai," katanya.

Baca juga:
10 Ribu Porsi Lontong Cap Go Meh Dibagikan Gratis di Balai Kota Surabaya

Usai berbentuk dupa setelah dicetak, selanjutnya dilakukan proses pengeringan. Dan kemudian masuk pada proses pengemasan.

"Kalau sudah masuk dalam kemasan tinggal dipajang di etalase toko, dan almari stok," bebernya.

Ia menyebut untuk setiap kilogram dupa kayu gaharu murni dibandrol dengan harga Rp100 ribu per kilogram.

"Kalau yang dupa memakai parfum maharaja, perbungkusnya dijual dengan harga 35 ribu rupiah," katanya.

Baca juga:
Kue Keranjang Kie Lidyana, Salah Satu Produsen Legendaris di Surabaya

Ditanya terkait berapa omzet penjualan dupa itu, setiap bulan? Ia mengaku mendapatkan cuan puluhan juta rupiah.

"Kalau normal per bulan bisa 15 juta rupiah, tapi kalau mau Imlek naik sampai 40 juta per bulan," pungkasnya.

Usaha pembuatan dupa ini sudah berlangsung sejak tahun 2010 silam. Pemasaran dupa ini sudah meluas hingga ke mancanegara. Salah satunya ke Australia.