Pixel Codejatimnow.com

Semringah Petani Buah Naga di Jombang Jelang Perayaan Imlek 2023

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Elok Aprianto
Asnawi, petani buah naga asal Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang (Foto-foto: Elok Pribadi/jatimnow.com)
Asnawi, petani buah naga asal Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang (Foto-foto: Elok Pribadi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Para petani di Jombang merasakan kegembiraan atas naiknya harga buah naga yang ditanamnya jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2023.

Hal itu dirasakan para petani buah naga di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Salah satu petani, Asnawi (53) mengaku, setiap tahunnya, mendekati perayaan Imlek harga buah naga selalu mengalami kenaikan. Karena menurutnya, buah naga bagi warga Tionghoa dipercaya membawa keberuntungan, ketika disajikan untuk para dewa.

"Kalau menjelang Tahun Baru Imlek itu memang di sini banyak permintaan buah naga. Karena warga Tionghoa itu butuh untuk disajikan para dewa. Seperti saat ini, kami sampai kwalahan melayani pembeli buah naga," ungkap Asnawi, Rabu (18/1/2023).

Asnawi mengatakan bahwa pembeli buah naga terus berdatangan, bahkan dari luar daerah, seperti Mojokerto, Surabaya, Kediri dan Nganjuk.

Dia merinci, hasil panen 500 batang buah naga tersebut, jumlahnya cukup lumayan banyak.

Baca juga:
10 Ribu Porsi Lontong Cap Go Meh Dibagikan Gratis di Balai Kota Surabaya

"Kalau soal jumlah panen sekarang bisa mencapai satu kwintal buah naga. Kalau sebelumnya mungkin cuma sekitar 50 kilogram setiap panen," papar dia.

Dia menyebut, harga buah naga saat ini mengalami kenaikan. Dan kenaikan ini terjadi sejak beberapa pekan yang lalu.

Baca juga:
Kue Keranjang Kie Lidyana, Salah Satu Produsen Legendaris di Surabaya

"Harga buah naga naik. Awal tahun baru itu masih Rp5 ribu perkilogram. Tak lama kemudian naik jadi Rp6 ribu. Terus sekarang tambah mendekati Imlek, naik jadi Rp7.500. Kemungkinan ke depannya terus alami kenaikan," papar Asnawi.

Kondisi ini, sambung Asnawi, berdampak pada keuntungan tiap bulannya, bila dibandingkan dengan hari biasa atau sebelum Imlek.

"Soal omzet, pastinya meningkat. Sebelumnya setiap bulan dapat Rp5 juta, saat ini dapat Rp10 juta bahkan lebih," pungkasnya.