Pixel Codejatimnow.com

Catat! Sederet Event Perayaan Imlek di Surabaya, Cocok Buat Malam Mingguan

Editor : Rochman Arief  Reporter : Rama Indra S.P
Tarian barongsai akan disuguhkan pada malam pergantian tahun baru Imlek yang disuguhkan Pemkot Surabaya. (foto: Humas Pemkot Surabaya for jatimnow.com)
Tarian barongsai akan disuguhkan pada malam pergantian tahun baru Imlek yang disuguhkan Pemkot Surabaya. (foto: Humas Pemkot Surabaya for jatimnow.com)

jatimnow.com- Malam Imlek di Kota Surabaya bakal terasa berbeda. Karena berbagai macam pentas akan digelar di Alun-alun Kota Surabaya, Sabtu (21/1/2) malam.

Event perayaan Imlek ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dengan turut menampilkan budaya khas dari Tionghoa seperti barongsai, leang leong, serta wayang potehi.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, pentas ini dilaksanakan terbuka untuk umum di halaman Alun-Alun Surabaya dan Gedung Balai Budaya.

"Masyarakat Kota Surabaya bisa menyaksikan tampilan seni ini mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB," kata Wiwiek, Jumat (20/1/23).

Mengawali rangkaian acara pertunjukan seni barongsai dan leang leong akan ditampilkan selama dua jam, yakni mulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Sedangkan seni wayang potehi digelar di Gedung Balai Budaya, yang dimulai pukul 19.00 WIB sampai 21.00 WIB.

Baca juga:
Jadwal Imlek 2575 Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri, Tahun Ini Tanpa Barongsai

Menurut Wiwiek, tampilan budaya yang digelar adalah alternatif hiburan pada akhir pekan bagi masyarakat di Kota Pahlawan.

"Ayo datang dan saksikan. Tampilan seni budaya ini tidak dipungut biaya atau gratis, jadi monggo (silahkan) hadir," jelasnya.

Wiwiek menambahkan, bahwa ini sesuai dengan instruksi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yang mengimbau kepada seniman dan anak muda untuk memanfaatkan kompleks Alun-Alun Surabaya.

Baca juga:
Meriahnya Pawai Mobil Hias dalam Peringatan HUT Kota Pasuruan ke-377

Seperti Balai Pemuda dan Gedung Balai Budaya sebagai pusat kesenian dan budaya. Oleh karena itu, Disbudporapar Kota Surabaya memberi ruang bagi seniman dan anak muda untuk menampilkan karyanya.

"Tentunya agar mereka bisa berkreasi. Maka kami (Pemkot Surabaya) menyediakan ruang menyalurkan kreasinya," pungkasnya.