Pixel Codejatimnow.com

So Sweet...Pasutri Ini Barsama-sama Raih Gelar Doktor di ITS

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Farizal Tito
Dr Kyatmaja Lookman Bcom SH MBA (kiri) dan Dr Ira Margaritha Sugianto BSc SH MTM (kanan) bersama putra putrinya usai Sidang Terbuka Promosi Doktor ITS di Hotel Bumi Surabaya. (Foto: Humas ITS for jatimnow.com)
Dr Kyatmaja Lookman Bcom SH MBA (kiri) dan Dr Ira Margaritha Sugianto BSc SH MTM (kanan) bersama putra putrinya usai Sidang Terbuka Promosi Doktor ITS di Hotel Bumi Surabaya. (Foto: Humas ITS for jatimnow.com)

jatimnow.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menambah daftar lulusannya yang bergelar doktor. Menariknya, kali ini merupakan pasangan suami istri (Pasutri) dari Program Doktor Manajemen Teknologi (DMT).

Suami istri itu adalah Dr Kyatmaja Lookman Bcom SH MBA dan Dr Ira Margaritha Sugianto BSc SH MTM. Mereka berhasil meraih gelar doktor bersama-sama setelah dinyatakan lulus pada sidang terbuka promosi doktornya pada Rabu (25/1/2023) kemarin.

Dr Kyatmaja Lookman mengungkapkan bahwa ia dan istrinya sama-sama memiliki keinginan untuk studi lanjut di bidang manajemen teknologi itu karena didukung keinginannya dalam memajukan perusahaan yang dikelolanya.

"Hal itu didukung karena kami sebagai pengelolaan perusahaan jasa di bidang ekspedisi angkutan barang dalam negeri. Sehingga kami berpendapat bahwa pengelola perusahaan itu harus memiliki ilmu yang mumpuni,” ujar Kyat melalui siaran tertulisnya, Kamis (26/1/2023).

Dalam perjuangan merampungkan penelitiannya, pasangan doktor kedua dan ketiga Program DMT ITS ini mengaku saling mendukung dan menyemangati satu sama lain.

"Bahkan, tak jarang kami juga sebagai teman berdiskusi dan saling koreksi terkait penelitian yang sedang dikerjakan. Dan sangat menarik rasanya bisa belajar dan ke sana kemari bersama-sama,” tutur pria kelahiran Surabaya itu.

Sementara itu, sang istri Dr Ira Margaritha Sugianto menambahkan, terdapat tantangan dalam menuntaskan disertasi penelitiannya.

Pasalnya selain harus mengurus tiga anak yang sangat masih harus dalam pengawasan orang tua, sehingga manajemen waktu antara peran sebagai orang tua dan sebagai mahasiswa harus dikelola dengan baik.

Baca juga:
Ketika 4 Kampus di Jatim Serukan Pilpres 2024 Cacat Demokrasi

“Tidak jarang anak-anak merasa kurang diperhatikan oleh kami karena banyaknya waktu yang kami habiskan untuk menyelesaikan disertasi,” ungkap Ira.

Namun berkat dukungan satu sama lain, keduanya akhirnya bisa lulus 2,5 tahun dengan predikat Cumlaude. Kyat berhasil meraih gelar doktor dengan disertasi berjudul Kemampuan Berinovasi Perusahaan Truk Agar Tetap Kompetitif di Era Industri 4.0.

Sedangkan Ira dengan penelitian disertasi berjudul Business Continuity Management in Land Transport Business to Survive Covid-19 Pandemic: A Study of Indonesian Trucking Business.

Kedua disertasi tersebut sama-sama menggunakan objek penelitian pada PT Lookman Djaja. Penelitian yang dilakukan Kyat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berinovasi pada perusahaan truk.

Baca juga:
2 Universitas Rusia Buka Kantor Representatif di ITS Surabaya, Ini Tujuannya

Sedangkan penelitian Ira memberikan analisis ukuran perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan ketahanan perusahaan angkutan truk pada masa pandemi.

Pasangan yang tengah berbahagia atas gelar yang diraih tersebut meyakini bahwa proses panjang dalam setiap perjalanan menuju sukses, pantang menyerah adalah kunci utamanya.

"Dengan begitu, maka akan terbiasa dengan penolakan-penolakan yang terjadi dalam kehidupan. Kita harus siap dengan segala kondisi yang diberikan untuk menguatkan diri ke depannya,” pungkas Ira yang juga alumnus University of Technology, Sydney, Australia itu.