Pixel Codejatimnow.com

Pabrik Pengolahan Limbah Berdiri di Lamongan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Salah satu spot di pabrik pengolahan limbah di Brondong, Lamongan (Foto-foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Salah satu spot di pabrik pengolahan limbah di Brondong, Lamongan (Foto-foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pencemaran lingkungan akibat aktivitas industrial kerap menjadi momok bagi masyarakat. Namun, persoalan itu perlahan dijawab oleh PT. Dowa Eco System Indonesia (DESI) yang berdiri di Lamongan.

PT. DESI beroperasi setelah diresmikan langsung oleh Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) RI, Rosa Vivien Ratnawati.

Industri pengolahan limbah ini disebut bakal menjadi tulang punggung perbaikan iklim lingkungan, khususnya untuk limbah yang berasal dari pabrik di kawasan Jawa Timur, bahkan Indonesia Timur.

"Perusahaan yang menimbulkan limbah harus bisa mengolah limbah, kalau tidak bisa dikerjakan pihak ketiga. Misalnya PT. DESI tentunya yang sudah memenuhi izin," ungkap Rosa saat peresmian PT. DESI di Telogoretno, Brondong, Lamongan, Jumat (27/1/2023).

Rosi berharap, dengan beroperasinya PT. DESI dapat menuntaskan permasalahan limbah B3 dan non-B3 di Indonesia Timur. Juga bisa menciptakan gerakan sadar lingkungan bagi warga Lamongan.

"Menjaga komunikasi dengan warga sekitar. Membentuk gerakan menanam pohon atau pengelolaan limbah secara mikro di lingkup masyarakat," papar dia.

Dirjen PSLB3 KLHK RI, Rosa Vivien Ratnawati didampingi direksi dan pimpinan PT. DESI saat peresmianDirjen PSLB3 KLHK RI, Rosa Vivien Ratnawati didampingi direksi dan pimpinan PT. DESI saat peresmian

Baca juga:
Pemilik Pengolahan Limbah di Jombang Minta Polisi Tutup 9 Usaha Serupa

Manajer Operasional PT. DESI, Sonny Kartika membeberkan bahwa saat ini pabrik berdiri di atas laham seluas kurang lebih 32 hektar dan memiliki laboratorium uji limbah.

Selain itu, metode pengelolaan limbah yang diterapkan menggunakan teknologi yang digunakan industri pengelolaan limbah di negara maju, serta menyediakan fasilitas penimbunan akhir untuk mengubur limbah yang telah dihilangkan sifat racun dan bahaya.

"Kita mengutamakan pelayanan 4R, yakni reduce, reuse, recycle, dan recovery. Pastinya dengan layanan yang terintegrasi," terang Sonny.

Baca juga:
Gudang Pengolahan Limbah Minyak Sawit di Sidoarjo Terbakar

Sementara Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menyambut baik berdirinya pabrik pengelolaan limbah B3 dan non-B3 di wilayahnya. Menurutnya, pabrik ini bisa menjadi solusi bagi bangsa Indonesia dalam mengurangi sampah beracun.

"Berdirinya pabrik pengolahan limbah juga menandakan jika iklim investasi di Lamongan menjanjikan," tambah dia.

Untuk diketahui, perusahaan ini sudah lebih dulu berkembang di Jepang sejak 140 tahun silam dan masuk ke Indonesia sekitar 14 tahun lalu.