jatimnow.com - Kematangan usia seorang ibu menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam menjalankan peran sebagai orang tua. Namun, di Kabupaten Jombang, terdapat ratusan ibu-ibu yang usianya di bawah 20 tahun.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Jombang, dr Pudji Umbaran menjelaskan berdasarkan data tahun 2021, terdapat sekitar 38 ribu ibu rumah tangga yang pendidikan terakhirnya di bawah SMP.
"Bagaimanapun pendidikan sangat berpengaruh pada kualitas keluarga, ya. Terutama pada bagaimana pola asuh anak, mulai dari seribu hari pertama kehidupannya, kemudian sejak dalam kandungan sampai dengan lahir. Ini sangat berpengaruh, dan harapan kami agar jangan sampai terjadi anak-anak stunting," ungkapnya, Sabtu (28/1/2023).
Ia menyebut, dalam mengasuh anak dan keluarga seorang ibu diharapkan bisa memiliki intelektual yang tinggi. Harapannya agar keluarga berjalan harmonis, dan anak-anak terhindar dari stunting.
"Harmonisasi pada keluarga juga menjadi hal yang sangat penting untuk dibangun. Dan itu sangat membutuhkan intelektual seorang ibu, skil ibu dan sebagainya, sehingga harapan kita ke depan jangan sampai ada anak-anak kita yang tidak mengenyam pendidikan 12 tahun, ini yang tidak boleh" katanya.
Sedangkan jumlah ibu rumah tangga yang memiliki usia di bawah 20 tahun, mencapai 967. Kondisi ini, sambung Pudji, berpengaruh pada kasus stunting.
Baca juga:
Luluk - Lukman Sowan Kiai Ahmad Hasan Jombang, Direstui Menang Pilgub Jatim
"Ya dari data kami, istilahnya ada 4T (Terlalu Dini, Terlalu Muda, Terlalu Sering, dan Terlalu Dekat) jaraknya, ditambah terlalu tua. Salah satunya terlalu muda, yang nanti anak-anaknya berisiko memunculkan stunting, 4T itu," terangnya.
Pudji menjelaskan, ada kategori 4T yang anak-anaknya berisiko stunting. Di antaranya yaitu terlalu muda atau ibu muda di bawah 20 tahun ada 967 kasus, terlalu tua atau ibu di atas 35 tahun ada 118.826, terlalu dekat atau jarak usia anak kurang dari dua tahun ada 3.803 kasus, dan terlalu banyak atau lebih dari tiga anak mencapai 39.333 kasus.
"Ini yang harus kita cegah betul. Terlalu dini, terlalu muda, terlalu sering, dan terlalu dekat jaraknya, dan terlalu tua. Ini sangat berpengaruh pada kualitas janin yang akan dilahirkan nantinya, dan itu juga kondisi yang berpotensi terjadinya stunting," bebernya.
Baca juga:
Pj Bupati Jombang Ajak Petani Tembakau di Kabuh Kembangkan Kawasan Industri Sigaret
Ia mengaku di DPPKB-PPPA Jombang, usia ibu yang terlalu muda mendapatkan perhatian khusus karena anak yang dilahirkan juga berisiko stunting.
"Kesiapan usia ibu dapat berpengaruh pada pertumbuhan anak. 4T tersebut sudah menjadi fokus kami untuk penurunan stunting," jelasnya.
Menurutnya dampak negatif dari pernikahan dini harus terus dikampanyekan. Agar angka usia ibu yang terlalu muda sehingga berisiko stunting dapat ditekan.