jatimnow.com - Kabar percobaan penculikan anak juga sampai di Desa Karangdinoyo, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro. Polisi menyebut informasi itu belum bisa dipastikan kebenarannya.
Kabar bermula dari sebuah gambar tangkapan layar percakapan pribadi orangtua korban dengan salah satu tetangga melalui pesan WhatsApp yang tersebar dan viral di media sosial.
Percakapan itu menceritakan tentang seorang sang anak bernama Azka (10) yang hampir menjadi korban penculikan saat perjalanan pulang sekolah.
Kapolsek Sumberrejo, AKP Fatkur Rahman menjelaskan bahwa kabar tersebut adalah sumir atau belum bisa dipastikan kebenarannya. Menurutnya, kabar itu hanya cerita anak yang kemudian disimpulkan oleh orangtuanya.
"Saat ini kondisi anak itu masih dalam keadaan sehat dan aman dalam pengasuhan kedua orangtuanya di rumah," terang Fatkur kepada jatimnow.com, Selasa (31/1/2023).
Menurutnya, dari pengakuan anak SD itu, kejadian bermula saat dia pulang dari SDN Pohwates dengan mengendarai sepeda ontel miliknya. Di tengah perjalanan, dia dihampiri dua orang tak dikenal dengan bersepeda motor yang membujuk untuk ikut dengannya.
Baca juga:
Kembalinya Cinta, Siswi SMP di Jombang yang Dibawa Kabur Pria Misterius
"Ayo ikut om dek," ucap Fatkur menirukan cerita Azka.
Pada dua orang itu berucap, lanjutnya, ada orang melintas sehingga kedua orang asing tersebut berlalu.
"Sesampainya di rumah, kemudian Azka menceritakan kejadian yang menimpanya kepada orangtuanya yang bernama Rini (33) dan kemudian dia menceritakan kepada Diana (34) tetangganya melalui aplikasi percakapan WhatsApp," bebernya.
Baca juga:
Pria Pemberi Permen ke Bocah 4 Tahun di Surabaya Tenyata ODGJ
"Usai menceritakan melalui WhatsApp tersebut, kemudian viral setelah Diana mengunggahnya di status WhatsApp," sambung dia.
Atas peristiwa tersebut, Fatkur menghimbau kepada seluruh orangtua untuk memberi pengertian kepada anaknya agar tidak mudah percaya dan mau dengan ajakan orang asing yang baru dikenal.
"Tetap berikan pengawasan kepada anak serta jangan mudah percaya dan menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya," pungkasnya.