jatimnow.com - Lantaran hobi dolan ke hutan, Suyanto (45) warga Dusun Pengajaran, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Jombang, bisa menghasilkan cuan jutaan rupiah dari budidaya tanaman hias jenis anggrek.
Ditemui di kediamannya, Suyanto menceritakan awal mula ia menekuni budidaya anggrek. Awalnya sebelum ia menikah, ia gemar jalan-jalan di dalam hutan Wonosalam.
Melihat beragam tanaman, ia tertarik dengan tanaman anggrek lokal yang ada di hutan Wonosalam. Selanjutnya ia membawa pulang tanaman tersebut dan dibudidayakan di pekarangan rumah.
Kini ada sekitar 14 jenis anggrek yang jumlahnya mencapai ribuan di pekarangan rumah miliknya.
"Ini budidaya anggrek lokal Wonosalam. Kira-kira sejak saya bujang, tepatnya tahun 1995 sampai sekarang. Ya berawal dari hobi dan senang dolan ke hutan. Kalau gak salah sudah 2000 pot sekarang," ungkapnya, Rabu (1/2/2023).
Meski ada 14 jenis anggrek, namun ia menyebut anggrek Vanda Tricolor adalah jenis anggrek yang paling diburu emak-emak.
Baca juga:
Festival Anggrek Digelar, Pemkab Jember Berharap Ada Varietas Unggulan
"Yang paling diminati ibu-ibu itu, jenis anggrek Vanda Tricolor. Karena selain bunganya bagus dia mempunyai aroma wangi yang ciri khas," paparnya.
Untuk merawat ribuan tanaman anggrek itu, ia mengaku tidak memerlukan teknik yang khusus. Cukup rajin membersihkan daun yang rusak dan menyiram secara teratur. Tak perlu obat atau pupuk tertentu.
"Cukup disiram air tiga kali sehari. Ini alamiah, tanpa obat sama sekali mas. Lagi pula nanti kasian yang beli. Kalau di sini dikasih obat dan yang beli gak ngasih obat nanti tanamannya bisa rusak," bebernya.
Untuk urusan harga anggrek yang ia budidayakan, bapak dua anak ini membandrol harga yang beragam. Tergantung dari jenis dan ukuran.
Baca juga:
Festival Anggrek di Jember, Transaksi 2 Hari Tembus Ratusan Juta
"Paling murah ada yang 15 ribu rupiah. Ada yang 100 ribu rupiah. Dan ada juga yang harganya 200 ribu rupiah, tergantung pohonnya," jelasnya.
Selama membudidayakan anggrek ini, Suyanto mengaku mendapatkan penghasilan rata-rata di atas Rp5 juta setiap bulannya.
"Ya gak tentu juga mas. Kadang dapat 6 juta kadang dapat 9 juta, per bulannya," pungkasnya.