Pixel Code jatimnow.com

Kapal Pesiar Gagal Sandar di Sumenep, Cuaca Kurang Bersahabat

Editor : Rochman Arief   Reporter : Fathor Rahman
Kapal pesiar Ocean Odyssey tidak bisa sandar di Sumenep lantaran buruknya cuaca. (Mat Soleh for jatimnow.com)
Kapal pesiar Ocean Odyssey tidak bisa sandar di Sumenep lantaran buruknya cuaca. (Mat Soleh for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kapal pesiar MS Ocean Odyssey yang mengangkut ratusan wisatawan dan wartawan asing gagal singgah ke Keraton Sumenep. Cuacau buruk yang melanda sejumlah perairan Madura membuat kapal ini gagal bersandar ke pelabuhan di Wilayah Kecamatan Pasean, Pamekasan.

Kapal pesiar tersebut berasal dari Singapura, dengan membawa penumpang mencapai 140 orang, ditambah kru kapal 95 orang.

Kepala UPP Telaga Biru, Bangkalan, Edi Kuswanto mengungkapkan kapal tersebut tiba Kamis (2/2/2023), sekitar pukul 10.00 WIB. Sayangnya, kapal pesiar tersebut tidak bisa bersandar di pelabuhan yang dituju.

"Cuaca cukup ekstrem, yang menyebabkan kapal tidak bisa menepi ke pelabuban. Sehingga mereka tidak bisa turun dari kapal, " katanya.

Pihaknya menyampaikan, jika para penumpang berencana akan singgah ke Keraton Sumenep. Namun cuaca buruk itu membuat rencana penumpang dan kru tertunda. Namun demikian, penumpang yang mayoritas wisatawan asing ini melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo.

Baca juga:
Pelindo Regional 3 Bersiap Layani Kedatangan Kapal Cruise Quantum of The Seas

Namun demikian, Edi Kuswanto menyatakan kapal pesiar berencana datang lagi bulan depan, dengan catatan cuaca sudah membaik. Ia menjelaskan bukan hanya wisatawan yang ingin singgah, namun berberapa wartawan asing juga berharap mengunjungi Keraton Sumenep.

"Sekitar pukul 13.30 WIB kapal berangkat ke Probolinggo, untuk melanjutkan ke Gunung Bromo. Insya Allah, bulan depan ke Keraton Sumenep," lanjutnya.

Baca juga:
Pelindo Regional 3 Targetkan 107 Cruise Sandar Selama 2024

Edi menambahkan bahwa kondisi ombak tidak memungkinkan bagi kapal pesiar untuk sandar. Ia menyatakan, jika memaksakan sandar, malah membahayakan kapal dan penumpang. Termasuk menggunaka perahu mengangkut wisatawan jauh lebih berisiko.

Reporter : Fathor Rahman