Pixel Codejatimnow.com

Eri Cahyadi Minim Jam Terbang, Saran Pengamat Politik Begini

Editor : Rochman Arief  Reporter : Ni'am Kurniawan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (foto: dok jatimnow.com)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (foto: dok jatimnow.com)

jatimnow.com - Munculnya nama Eri Cahyadi dalam bursa pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim 2024 benar-benar mengusik. Kali ini ketenangan Dekan Fisip Universitas Trunojoyo, Surokim Abdussalam terganggu.

Ia ikut angkat bicara soal kemunculan sosok Wali Kota Surabaya yang diusulkan maju Pilgub 2024. Terlebih usulan ini disampaikan di sela HUT PDI Perjuangan beberapa waktu lalu di Surabaya.

"Kalaupun akan ke Jawa Timur (maju Pilgub 2024), menurut saya ya kolaborasinya harus dengan Bu Khofifah (Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa) sebagai wakil gubernur, bukan sebagai penantang," kata Surokim, kepada jatimnow.com, Kamis (2/2/2023).

Menurutnya, tiga tahun berkecimpung di PDI Perjuangan Surabaya, sosok Eri Cahyadi belum terlalu kuat bagi Eri Cahyadi. Apalagi harus menantang Khofifah dalam kontestasi Pilgub Jatim 2024.

"Karena Mas Eri ini sebenarnya orang yang potensial dan butuh jam terbang sebagai politisi. Sebagai birokrat, kita semua tahu, beliau meniti karir dari bawah sampai kepala dinas. Bagi saya itu sudah cukup. Tapi kalau sebagai politisi, beliau baru sekitar tiga tahunan, jadi perlu jam terbang," tegas peneliti senior SSC itu.

Ia menambahkan, meskipun Eri sukses menduduki kursi Wali Kota Surabaya, ia meminta agar Eri tidak jemawa. Karena, menaklukan 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur memiliki tenaga dan pengalaman yang tinggi.

Baca juga:
Komisi C DPRD Jatim Terbanyak Selesaikan Peraturan Daerah Selama 2023  

Namun jika harus head to head dengan Khofifah karena tugas partai, Surokim meminta Eri Cahyadi agar lebih waspada dan berhati-hati. Karena, menata kota dengan menjadi orang nomor satu lebih menantang ketimbang menata 38 daerah dengan nomor dua.

"Mengelola Rp9-10 triliun itu jauh lebih menantang ketimbang menjadi orang nomor dua," kata Surokim.

Lalu apakah cocok, sosok Eri menjadi Wagub Jatim menggantikan Emil Dardak?

Baca juga:
Pertimbangan PAN Usung Khofifah di Pilgub 2024

Di sisi lain, kemesraan antara Khofifah dan Eri Cahyadi beberapa tahun terakhir ini kerap menjadi sorotan publik. Beberapa kali keduanya saling berkunjung ke kantor masing-masing, yang membuat publik menduga akan ada kesepakatan besar di tahun politik ini.

"Bu Khofifah dan Pak Eri ini sangat hangat, komunikasi yang akrab, sangat cair," pungkas dia.