Pixel Codejatimnow.com

Inflasi Kota Kediri Stabil, Waspada Harga Beras dan Cabai

Editor : Rochman Arief  Reporter : Yanuar Dedy
Harga beras yang fluktuasi diprediksi memberi kontribusi inflasi lantaran belum memasuki musim panen. (foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Harga beras yang fluktuasi diprediksi memberi kontribusi inflasi lantaran belum memasuki musim panen. (foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Inflasi di Kota Kediri pada Januari 2023 turun dibandingkan Desember 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mencatat inflasi bulan Januari tercapai 0,26 persen (mtm). Angka itu lebih rendah dari Desember 2022, sebesar 0,59 persen (mtm).

Angka tersebut mencatatkan inflasi tahunan sebesar 5,59 persen (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,43.

Angka itu turun dibandingkan dengan Desember 2022 yang tercatat 5,76 persen (yoy) dengan IHK 113,27. Meski demikian angka ini masih relatif lebih tinggi dari nasional yang tercatat sebesar 5,28 persen (yoy).

“Relatif terkendali di Januari ini,” kata Tim Statistik Distribusi, Jasa, dan Harga BPS Kota Kediri, Hilda Oktarina, Jumat (3/2/2023).

Turunnya laju inflasi di Kota Kediri, lanjut Hilda, dipengaruhi beberapa komoditas. ia menyebut terdapat 10 komoditas utama yang mengalami penurunan seperti telur ayam ras, bayam, terong, tomat, sawi hijau, buah naga, daging ayam ras, jagung manis, buah pir dan bensin yang sempat memberi andil dalam tingginya inflasi di September 2022 lalu.

“Bensin ini masuk penghambat inflasi bulanan, karena memang di awal Januari kemarin harganya turun (nonsubsidi),” jelasnya.

Sementara itu, untuk komoditas penyumbang inflasi, BPS Kota Kediri mencatat ada cabai rawit, beras, minyak goreng, dan cabai merah yang harganya mulai naik. Terdapat pula rokok kretek filter, imbas naiknya cukai tembakau.

Harga cabai di Pasar Pahing, Kota Kediri memberi andil terhadap inflasi bulan Januari 2023. (foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)Harga cabai di Pasar Pahing, Kota Kediri memberi andil terhadap inflasi bulan Januari 2023. (foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

Baca juga:
Sumenep Hadapi Inflasi Positif, Angkanya Naik Diiringi Pertumbuhan Ekonomi

BPS Kota Kediri juga mencatat kontribusi inflasi antara lain harga kontrak rumah, ikan lele, bahan bakar rumah tangga, tarif kereta api, dan emas perhiasan yang juga naik mengikuti harga emas dunia.

Ada beberapa hal yang menurut BPS Kota Kediri perlu diwaspadai oleh pemangku kebijakan untuk menjaga agar inflasi Februari ini tetap terjaga. Di antaranya harga cabai rawit dan beras yang mulai merangkak naik.

Cabai yang sempat turun di kisaran Rp30.000 per kg di awal tahun, kini naik menjadi Rp52.000-55.000 per kg di akhir Januari ini. Termasuk beras yang belum memasuki musim panen.

“Yang perlu diwaspadai itu persediaan barang untuk beberapa komoditas pangan yang ditentukan kondisi cuaca. Umumnya masalah ini menyebabkan kenaikan harga di tingkat eceran seperti beras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan komoditas lainnya,” terang Hilda.

Baca juga:
Pemkab Tulungagung Pantau Harga Jagung, Telur dan Daging Ayam

Hal lain, persediaan barang dan penyesuaian harga pada komoditas pabrikan yang mengalami penyesuaian biaya transportasi.

“Beberapa komoditas pabrikan sudah mulai naik (harganya) di tingkat pedagang besar,” tandasnya.

Sementara itu dibanding daerah lain, inflasi Kota Kediri terbilang lebih rendah dibandingkan Sumenep (0,63), Surabaya (0,42), Jawa Timur (0,36) dan nasional (0,34). Termasuk juga dengan Madiun (0,35) serta Banyuwangi (0,26).

Sedangkan tiga inflasi terendah di Jatim meliputi Probolinggo (0,22), Jember (0,16) dan Malang (0,15).