Pixel Codejatimnow.com

Terinspirasi Bus Macito, Pemkot Batu Wacanakan Kendaraan Penunjang Wisata

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Achmad Titan
Dokar sebagai salah satu kendaraan wisata di Kota Batu. (Foto: Prokopim Pemkot Batu)
Dokar sebagai salah satu kendaraan wisata di Kota Batu. (Foto: Prokopim Pemkot Batu)

jatimnow.com - Pemerintah Kota Batu berencana menghadirkan kendaraan khusus penunjang wisata.

Sejauh ini Kota Batu hanya memiliki dokar dan odong-odong. Harapannya jika ada kendaraan seperti Bus Macito di Kota Malang, magnet wisata di Kota Batu melejit.

Hadirnya Bus Macito terbilang berhasil melahirkan daya tarik lain. Warga dan wisatawan bisa berkeliling Kota Malang dari atas shuttle bus.

Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menyebut ketertarikannya menghadirkan kendaraan tersebut untuk mendukung wisata dan memunculkan ikon baru. Tetapi masih membutuhkan waktu, sebab harus dipikirkan pula infrastruktur penunjang lain.

"Contohnya tempat parkir, rest area, juga harus ada terminal C. Semua harus disiapkan dulu sebelum melangkah ke pengadaan kendaraan wisata. Jika tidak dipenuhi dikhawatirkan akan muncul masalah-masalah baru," ungkapnya, Selasa (7/2/2023).

Ia mengaku belum punya gambaran utuh terkait kendaraan wisata apa yang cocok dihadirkan di Kota Batu. Untuk itu, Aries mulai menggodok rencana itu selama menjabat Pj.

Baca juga:
Cara 'Delivery Order' Saat Kehabisan BBM di Tengah Jalan

"Infrastruktur penunjang harus disiapkan lebih dahulu, mungkin bisa kita realisasikan 1 sampai 2 tahun mendatang," bebernya.

Sementara itu wisatawan asal Sumenep, M Noer Hadi mengatakan agar Kota Batu memiliki semacam bus atau kendaraan wisata dalam kota.

"Saya kira bus wisata itu pas banget kalau ada di sini. Jadi pengunjung bisa lebih puas jalan-jalan. Kenapa gak ada bus wisata gitu ya disini?" ujarnya.

Baca juga:
Tiket Kapal Dijual Online, Warga Bangkalan Mengeluh

Selama ini, ketika berkunjung ke Alun-Alun Kota Batu, praktis hanya melakukan aktivitas jalan-jalan. Tak jarang, ia harus menyewa skuter untuk anaknya agar tak bosan.

"Jika saja ada bus wisata yang memiliki rute keliling tentu lebih seru," tutupnya.