jatimnow.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mencatat ada tiga orang meninggal dalam 7 kasus penyakit Leptospirosis. Kasus itu ditemukan sejak Desember 2022.
Kasus tersebut ditemukan di Kecamatan Ngunut, Rejotangan, Bandungan, Sendang dan Karangrejo. Tim dari dinas kesehetan telah dikerahkan untuk melakukan penelitian epidemoligi terkait temuan kasus Leptospirosis ini.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka mengatakan, kasus leptospirosis di wilayahnya terjadi sejak akhir 2022.
Berdasarkan data akumulasi, tercatat sudah ada 7 kasus Leptospirosis. Penyakit ini disebabkan karena bakteri Leptospira, dengan pembawa atau hostnya adalah tikus atau hewan ternak.
"Total temuan kasus penyakit Leptispirosis ada tujuh kasus. Tiga pasien di antaranya meninggal," ujar Didik, Rabu (8/3/2022).
Dinkes telah melakukan pemeriksaan epidemologi mencari host agen serta lingkungan yang diduga menjadi penyebaran bakteri leptospira. Mereka memulai mengambil sampel radius lebih dari 100 meter dari rumah penderita leptospirosis.
Baca juga:
Viral Temuan Jenazah di Tulungagung, Korban Pembunuhan?
"Kasus awal sudah kami ambil sampel ginjal tikus serta tanah yang berada di radius 100 meter dari lokasi penderita leptospirosis. Hasilnya positif terpapar bakteri Leptospira," tuturnya.
Untuk kasus yang baru ditemukan di wilayah Desa Dono, Kecamatan Sendang. Sampel ginjal tikus serta tanah yang berada di radius 100 meter dari lokasi penderita leptospirosis telah diambil.
Menurut Didik, apabila hasil sampel tikus ini positif terpapar bakteri Leptospira, maka masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.
Baca juga:
12 Orang Terciduk Razia Warkop Karaoke di Tulungagung, Ini Hasil Tes Urine
"Upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah memperhatikan higenitas dan jika memungkinkan dilakukan pemberantasan sarang tikus," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-55485-kasus-leptospirosis-di-tulungagung-meningkat-tiga-orang-meninggal