Pixel Codejatimnow.com

Makna 1 Abad NU, Anwar Sadad: Role Model Membingkai Agama dan Negara

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Ni'am Kurniawan
Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad. (Foto: Fad for jatimnow.com)
Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad. (Foto: Fad for jatimnow.com)

jatimnow.com - Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad terkesan dengan puncak Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang sukses terselenggara secara meriah.

Gus Sadad, sapaan akrabnya, menilai usia 1 Abad NU adalah perjalanan panjang yang kaya dengan dinamika dan perjuangan. Dan kini NU telah terbukti tampil sebagai pelopor keutuhan bangsa.

"Perhelatan resepsi puncak peringatan 1 Abad NU telah usai tadi (kemarin) malam. Kegiatan yang menyedot antusiasme jutaan warga Nahdliyin itu berjalan lancar dan sukses. Satu abad adalah masa yang panjang untuk menguji soliditas suatu organisasi. Apalagi sejak kelahirannya seratus tahun lalu, NU larut dalam kronik dinamika kebangsaan yang sering kali tidak landai dan pasang-surut," kata Gus Sadad, Rabu (8/2/2023).

Menurut Wakil Ketua DPRD Jatim itu, NU selama ini selalu mengambil peran strategis dalam berbagai lini kehidupan di Indonesia.

"Dalam setiap kegentingan yang dialami bangsa ini, NU selalu mengambil peran strategis. Pilihan peran strategis itu selalu didasarkan pada argumentasi agama, khususnya ushul fikih," imbuhnya.

Ketua DPD Gerindra Jatim itu juga memberi contoh peristiwa bersejarah dikeluarkannya Resolusi Jihad pada masa revolusi fisik, perjuangan politik di pemerintahan dan legislatif, perlawanan terhadap komunisme, dan penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal.

Baca juga:
Ooo....Ini Alasan PAN Ikut Peringatan 1 Abad NU

"Itu adalah contoh kecil betapa NU telah tampil sebagai pelopor dalam menjaga harmoni dan keutuhan bangsa ini. Di tangan NU, nilai dan spirit agama menjadi basis dalam membangun dan menjaga nasionalisme. Konsistensi ini terus terjaga sepanjang satu abad usianya," urainya.

"Cara pandang NU menjadi role model dalam membingkai agama dan negara. Terbukti, banyak negara Islam yang belajar kepada NU. Membingkai hubungan agama dan negara bukan hal mudah," sambung dia.

Keluarga Ponpes Sidogiri Pasuruan ini juga melihat pidato dari Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat pembukaan puncak Resepsi 1 Abad NU menunjukkan tekad gairah NU yang besar dalam membangun peradaban bangsa.

Baca juga:
Ketum PBNU: Dulu PAN Dianggap Muhammadiyah, Sekarang Lebih Terbuka

"Karena itu, pidato Gus Yahya di Sidoarjo kemarin menjadi penegasan atas apa yang telah dilakukan secara konsisten sejak kelahiran NU. Rekomendasi Muktamar Fikih Peradaban yang disampaikan oleh Kiai Mustofa Bisri semakin menegaskan cara pandang NU, yaitu dengan mengeksplorasi nilai-nilai Islam yang tergambar dalam maqaid al-syar'ah sebagai jawaban untuk menghadapi tantangan globalisasi di segala bidang," bebernya.

Secara khusus, dirinya juga mengungkapkan rasa bangga kepada NU yang mempu menjadi pioner ormas terbesar dan mampu menciptakan rangkaian dinamika bernegara.

"Tampaknya hal inilah yang akan menjadi concern NU di abad kedua usianya. Sebagai Nahdliyin, inilah yang membuat saya makin bangga menjadi warga NU," tandasnya.