Pixel Codejatimnow.com

Sosok Coach Salman Bawa Ses Alfaink Juara Snapdragon Pro Series ESL Asia Pasific

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Farizal Tito
Ses Manted alias Salman Alfarisyi (memakai bando). (Foto: dok pribadi for jatimnow.com)
Ses Manted alias Salman Alfarisyi (memakai bando). (Foto: dok pribadi for jatimnow.com)

jatimnow.com - Tim esport Free Fire, Ses (Saudara ESports) Alfaink baru saja menjuarai turnamen internasional bertajuk Snapdragon Pro Series ESL Asia Pasific. Di balik keberhasilan meraih juara, tim esport milik Tom Liwafa itu harus mampu mengalahkan tim Free Fire dari berbagai negara.

Selain kerja keras para player Ses Alfaink, juga terdapat sosok penting di balik keberhasilan ini, yaitu Ses Manted. Ses Manted yang bernama asli Salman Alfarisyi ini adalah juru taktik atau pelatih tim Ses Alfaink.

Pelatih kelahiran Jakarta 1991 ini merupakan pelatih muda Free Fire bertangan dingin. Awal bergabung di tim Ses Alfaink pada tahun 2020 sebagai penasihat tim.

"Gabung Ses Alfaink saat turnamen Free Fire Master League season dua, dan mendapat tugas mengamati permainan Ses Alfaink dan memantau saat latihan di Basecamp," jelas Ses Manted, Minggu (12/2/2023).

Saat gabung Ses Alfaink, Manted juga membawa empat player sebagai tim kedua dari Ses Alfaink. Dari situ sering ikut Ses Alfaink berkompetisi di berbagai turnamen untuk mengamati permainan player Ses Alfaink. Hingga pada akhir tahun 2020, dapat rekomendasi dari pelatih lama Ses Alfaink untuk menjadi pelatih baru.

"Menurut pelatih lama saya ini bagus dalam memahami karakter dan mendalami game. Akhirnya jabatan pelatih diserahkan pada akhir 2020," ujar Ses Manted.

Saat turnamen Free Fire Master league season 3 tahun 2021 adalah awal mulai pegang kendali penuh kepelatihan. Sempat bongkar pasang player sampai akhirnya bisa membawa Ses Alfaink Runner up pot A. Sehingga berhak lolos ke Free Fire Indonesia Master grand final.

"Itu pencapaian terbaik bagi Ses Alfaink di turnamen esport yang pernah diikuti saat itu. Dengan menjadi runner up pot A. Namun hanya finish di peringkat 6," ungkapnya.

Berkat polesan Ses Manted, prestasi Ses Alfaink semakin membaik dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2021 akhir menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang Free Fire Asia Championship.

"Namun gagal lolos dari babak penyisihan grup. Saat di Asia Championship, tim kita belum berpengalaman melawan tim dari luar negeri," terang Ses Manted.

Baca juga:
SMAN 1 Wringinanom Juara 1 Turnamen E-Sports Kapolres Gresik Cup 2023, Ini Daftar Pemenangnya

Usai tampil di turnamen tersebut, di akhir tahun 2022 atau setelah sebagai juara di Free Fire Master League season 6. Ses Alfaink berhak mewakili Indonesia turun di turnamen Free Fire World Series di Bangkok Thailand.

"Ses Alfaink berhak tampil di Turnamen Free Fire World Series. Tapi sayang tim kita hanya finish di peringkat 6 besar dunia," jelas Ses Manted.

Kegagalan bersaing di turnamen internasional menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi Ses Manted dan player Ses Alfaink. Hingga akhirnya awal bulan Februari ini, di turnamen Snapdragon Pro Series ESL Asia Pasifik menjadi pembuktian Ses Alfaink bukan tim sembarangan.

"Setelah diasah dengan melawan sejumlah tim yang pernah juara dunia seperti dari Thailand, Vietnam dan Malaysia yang Ses Alfaink tak gentar. Hasilnya bisa merebut juara pertama turnamen Snapdragon Pro Series ESL Asia Pasifik. Kamj sangat bangga dan senang bisa mengalahkan tim tangguh dari luar negeri dan mengharumkan nama Indonesia," kata Ses Manted.

Setelah berhasil menjadi juara nasional dan Asia Pasifik. Kedepan Ses Manted menargetkan ingin membawa timnya menjadi juara dunia.

Baca juga:
Curhat Punggawa Timnas MLBB Putri sebelum Raih Emas: Sempat Dicurangi saat Lawan Kamboja

"Saya tidak berpuas diri dengan hasil yang sudah didapat, harus terus belajar dan berusaha agar target tercapai," kata Ses Manted.

Dia mengatakan kunci keberhasilan dapat meraih prestasi adalah kedisiplinan dalam keseharian di basecamp, juga disiplin saat latihan yang diterapkan para player.

"Kini dengan sederet prestasi yang diraih selama melatih Ses Alfaink, saya katakan bisa menjadi kebanggaan keluarga saya yang dulunya tidak mendukung saya main game karena dianggap tidak mempunyai masa depan," kisah Ses Manted.