Pixel Codejatimnow.com

Kisah Driver Ojol Surabaya Ditawari Tubuh Seksi Pelanggannya, Mau Nggak Ya?

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Rama Indra S.P
ilustrasi
ilustrasi

jatimnow.com- Driver ojek online (ojol) berinisial AHH (25) asal Surabaya mengaku kerap ditawari tubuh seksi pelanggannya (wanita) saat sehari-hari bekerja. Pengalaman kurang mengenakkan bagi AHH itu dialaminya, setidaknya sebanyak 2 kali dalam 4 tahun bekerja.

Pengalamannya ia ceritakan saat ditemui jatimnow.com di kediamannya.

Waktu itu AHH menerima orderan di resto mall yang ada di Babatan, Surabaya. Sedangkan alamat pengirimannya tertera di hotel melati, kawasan Darmo.

Kebetulan, waktu itu pemesan adalah seorang wanita yang jelas tidak AHH kenal. Setelah pesanan berupa makanan ada di tangan, lantas AHH menuju ke alamat si pemesan.

Ia sampai di halaman hotel melati tersebut. Namun melalui kabar dari ponsel, AHH dipaksa masuk untuk mengantar pesanan tepat di kamarnya.

AHH pun menurutinya karena tidak ingin berlama-lama di alamat tersebut dan bisa segera mencari orderan baru. Suasana hotel benar-benar sepi sekali.

"Bergegas saya menuju ke nomor kamar wanita dan menunggunya hingga dua kali ketukan, baru membukakan pintu," tutur AHH saat ditemui jatimnow.com, Rabu (15/2/2023).

Seketika itu AHH kaget bukan kepalang. Muncul sosok wanita dengan busana handuk tipis berdiri tegak di hadapan AHH. Sejenak pemandangan itu membuat ia tersipu sekian detik.

Sejenak hingga AHH tersadar, terdengar wanita itu bertanya. "250 mau ta mas?"

AHH, sudah paham maksud hati wanita tersebut, yang bersedia melayani kalau membayar Rp250 ribu.

"Saya memandang dan memperhatikan wanita itu, tangannya bersiap membuka ujung handuk, dari situ saya langsung memungkasi, dan bilang tidak," kata AHH.

Kalau saja, lanjut AHH, saya lebih awal menarik gojek dan terkumpul uang 250 ribu saya bersedia, tapi nasib berkata lain, isi dompetnya kempes.

Beralih dari situ, pengalaman kedua juga turut diceritakan AHH. Jika pengalaman awal tadi wanita berparas cantik, yang kedua ini dibilang tergolong musibah.

Baca juga:
Ratusan Driver dan Ojol Kepung DPRD Kota Malang, Ini Alasannya

Saat itu AHH sedang mencari alamat rumah guna mengantarkan pesanan ke daerah Lontar, Sambikerep, Surabaya.

Tidak mengetahui titik jelas alamat rumah dan pelanggan yang tidak bisa dihubungi, AHH bertanya ke pria dempal yang duduk bersantai di halaman hotel.

"Mas tahu alamat ini mas?," tanya AHH kepada pria tersebut.

Bukan jawaban alamat yang didapat, justru ia mendapat sambutan hangat dan berkenan pria itu mengantar. Dari situ lantas AHH mengekor begitu saja.

"Pria ternyata tidak sedang membawa saya ke alamat yang saya cari. Saya malah dibawa ke kamar hotel, yang di situ saya didudukan di ranjang yang terdapat sosok wanita bugil," ucap dia.

"Saya kaget dan sempat tidak terima, pria yang saya kira mengantar saya ke alamat pelanggan, kok saya malah disuguhi wanita bugil berbadan gemuk," lanjutnya.

Merek mengira AHH adalah orang yang sudah memesan servis dari wanita yang sudah terlanjur bugil serta memamerkan bodinya tersebut.

Baca juga:
PSI Surabaya Fasilitasi Ojol Tebus Oli Murah, Demi Apa?

Mereka ngeyel karena AHH memiliki ciri-ciri yang sama dengan orang yang mereka maksud, mulai pakaian, potongan rambut, hingga postur tubuh.

Dengan posisi terduduk disamping wanita bugil AHH mengelak, lantas menunjukkan berbagai bukti kalau bukan dirinya yang sudah memesan wanita tersebut.

"Saya sodorkan HP saya dan menyuruh mereka memeriksa, karena mereka terus menyudutkan saya, dan akhirnya keduanya percaya," rincinya.

Bagi AHH, itu pengalaman paling suram yang ia alamai selama jadi driver ojol. Di akhir cerita AHH menghela syukur lantaran tidak sampai dipaksa mencicipi tubuh wanita gemuk tersebut.

"Setelah pria dan wanita bugil itu debat panjang, saya langsung disuruhnya keluar dengan cara dibentak kasar, mungkin keduanya sudah terlanjur malu juga," pungkasnya.

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.