jatimnow.com - Jembatan gantung akses utama penghubung Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen dan Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro nyaris putus.
Kondisi tersebut membuat aktivitas warga di dua desa itu menjadi terganggu. Warga terpaksa memutar melewati jalan alternatif sejauh 3 kilometer.
Salah satu warga Desa Sidodadi, Efendi (48) mengungkapkan, putusnya tali besi baja (seling) pengait jembatan itu terjadi pada Minggu (12/2/2023) malam saat salah seorang warga hendak melintas.
Seketika badan jembatan menjadi miring. Karena dinilai membahayakan untuk dilewati kendaraan, warga kemudian berinisiatif menutup jembatan tersebut.
"Jembatan hanya boleh dilalui pejalan kaki," jelas Efendi, Rabu (15/2/2023).
Sementara Kepala Desa Sidodadi, Doni Prasetion menjelaskan, rusaknya jembatan gantung sepanjang 52 meter tersebut disebabkan karena termakan usia.
Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Ponorogo 4 Jombang 1
"Jembatan tersebut sudah lama, usianya sekitar 23 tahun. Untuk akses warga saat ini harus memutar melewati jalan alternatif sejauh 3 kilometer," terang Doni.
Sebenarnya, lanjut Doni, banyak keluhan datang dari warga yang berharap agar segera dilakukan perbaikan. Merespon hal itu, pihaknya juga telah menganggarkan untuk perbaikan dan mengganti badan jembatan.
"Tiap tahun kami juga melakukan perbaikan. Dan setiap Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) jembatan itu menjadi prioritas pembangunan kami. Namun belum terlaksana, justru tali besi baja keburu putus," papar dia.
Baca juga:
Jembatan Gantung Ponorogo, ETLE di Jombang, Pelajar Berprestasi Doyan Nge-Game
Doni berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dapat membantu untuk segera melakukan pembangunan jembatan tersebut.
"Kami sudah bersurat kepada dinas terkait untuk segera menangani jembatan tersebut. Mudah-mudahan dapat segera dibangunkan jembatan baru sehingga akses masyarakat dapat lancar seperti sediakala," pungkasnya.