Pixel Code jatimnow.com

BPBD Jatim Gandeng Pokja Wartawan Grahadi Sosialisasi Jurnalis Tangguh Bencana

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ni'am Kurniawan
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mengandeng pokja wartawan Jatim (Pokja Grahadi) dalam pelatihan Basic Life Support dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) bencana.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas wartawan dalam pengurangan risiko bencana (PRB), mulai Kamis 16-17 Februari 2022.

Sosialisasi penanggulangan bencana ini bertemakan 'Jurnalis Tangguh Bencana' digelar di Padusan Camping Ground Pacet Mojokerto.

Hadir dalam kegiatan ini, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto; Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Andhika N Sudigda; Sub Koordinator Sub Substansi Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy; Koordinator SRPB Jatim, Dian Harmuningsih dan Pakar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo.

"Kami berharap dengan sosialisasi ini rekan-rekan media bisa memberikan informasi yang sebenar-benarnya bagi masyarakat. Khususnya dalam hal kebencanaan," kata Gatot Soebroto.

Baca juga:
Gotong Royong Pulihkan Dampak Amukan Mitos Naga Gaib Semeru

Sosialisasi ini sekaligus memberikan edukasi kepada wartawan tentang pelatihan Basic Life Support dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Kemudian yang tak kalah penting adalah tata cara dan tata tertib dalam peliputan bencana.

"Tolong jaga keselamatan diri sendiri saat meliput kejadian bencana. Serta hormati tradisi lokalnya, khususnya tata cara masuk ke wilayah bencana. Dan yang paling penting wartawan harus bisa P3K buat diri sendiri dan harus memahaminya," harapnya.

Baca juga:
2500 Anggota Ikuti Perkemahan Saka Jatim di Bojonegoro, Tengok Keseruannya!

Sementara itu, Pakar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo berharap wartawan juga bisa mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan. Dan wartawan harus hadir untuk menjaga Jawa Timur untuk lebih tangguh.

"Wartawan yang tangguh bencana adalah wartawan yang bisa mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan. Bila perlu kita harus buat buku panduan bagi wartawan terkait kebencanaan," tandas Suko Widodo.