Pixel Code jatimnow.com

Roda Depan Terperosok Lubang, Pemotor asal Surabaya Jungkir Balik Terluka Parah

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Elok Aprianto
Warga menambal jalan yang berlubang pada jalur Nasional, Jombang-Surabaya. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Warga menambal jalan yang berlubang pada jalur Nasional, Jombang-Surabaya. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di jalan Nasional, Surabaya-Madiun, tepatnya di Desa Dusun Parejo, Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, pada Jumat (17/2/2023), sekitar pukul 6.00 WIB.

Kecelakaan tunggal itu dialami Eko Prasetyo (60) warga jalan Simo Kalangan, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. Akibat peristiwa itu, Eko mengalami luka berat dan dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Mojoagung.

Menurut keterangan Haji Ali Mustain (53) warga setempat, kendaraan Yamaha Mio nomor polisi (nopol) L 6832 DK itu melaju dari arah barat menuju ke timur atau dari arah Jombang menunuju ke Mojokerto.

"Itu tadi pengendara Mio dari arah Peterongan menuju ke Mojoagung, terus ada lubang di jalan dia jatuh sendiri, terekena jalan berlubang itu tadi," ungkapnya.

Usai terjatuh dari sepeda motor, sambung Ali, korban yang mengendarai sepeda motor seorang diri ini mengalami luka berat di bagian kepala.

"Korban luka di bagian kepala terus dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah. Lukanya parah," ujarnya.

Ia menyebut peristiwa kecelakaan tunggal yang diakibatkan lubang di jalan Nasional itu kerap terjadi.

"Banyak yang berlubang kan jalannya, bisa dilihat sendiri. Kecelakaan kayak gini sudah yang delapan kalinya," jelasnya.

Baca juga:
Adu Banteng Mobil Travel Vs Truk di Bangkalan, 2 Orang Luka Parah

Hal senada juga diungkapkan oleh Mohammad Khoirul Anam (52) warga Dusun Palrejo, Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito Jombang.

Menurut keterangan Khoirul, pengendara sepeda motor Mio tersebut, mengalami laka tunggal usai roda bagian depan sepedanya masuk ke dalam lubang yang ada di jalan raya Nasional.

"Kecelakaan itu karena ada lubang, ban sepedanya masuk ke lubang terus jungkir balik, jatuh," terangnya.

Baca juga:
Truk Fuso Seruduk Rumah Warga di Bangkalan, Sopir Diduga Mengantuk

Untuk menghindari agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali, warga setempat menambal jalan itu, menggunakan pasir dan material seadanya. Termasuk memberikan tanda dengan mengecat lubang tersebut.

"Lubangnya dikasih pasir, tanah, supaya tidak terjadi lagi kecelakaan. Ya dikasih tanda daun-daunan plastik, sama di cat," paparnya.

Ia berharap pada pemerintah agar segera melakukan perbaikan jalan tersebut, mengingat peristiwa laka tunggal diakibatkan lubang jalan itu, sudah terjadi sebanyak 8 kali.

"Harapannya ada perhatian pada jalan raya lah. Kalau ngaspal, nambal-nambal yang bener itu aja. Karena terjadi kecelakaan ini sudah sering. Tambalan itu hanya bertahan berapa hari. Sudah lubang lagi. Ya tetap di situ lubangnya. Ditambal lagi ya di situ lubangnya," pungkasnya.