Pixel Code jatimnow.com

Masih Ada Mbok Nom di Angkringan Cak Mis, Krisdayanti Juga Boleh Dicicipi

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ni'am Kurniawan
Cak Mis (baju merah) saat sibuk meladeni pengunjung. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Cak Mis (baju merah) saat sibuk meladeni pengunjung. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sampai saat ini masih ada mbok nom di Angkringan Cak Mis Jalan Bintoro Surabaya. Pengunjung boleh juga mencicipi kenikmatan krisdayanti. Ya, tempat kuliner legendaris Cak Mis masih eksis sampai saat ini.

Angkringan Cak Mis ada di Surabaya sejak 39 tahun yang lalu. Menjajakan menu khas yang tak akan bisa dijumpai di angkringan-angkringan lainnya.

Lapak milik Misnan (57) alias Cak Mis ini sangat sederhana, hanya meja panjang dan beratapkan terpal. Menunya beragam. Selain nasi kucing, makanan di angkringan ini juga ada kulit landak, cucak rowo, martabak india, dadar gulung, krisdayanti, dan banyak menu lainnya.

Untuk minumannya, angkringan ini menyediakan mbok nom, STW, wedang jahe, es teh, hingga kopi. Eh tapi jangan salah paham dulu, menu-menu disana tetap gurih dan halal tentunya.

Meski terdengar aneh, pengunjung tetap ingin kembali, selain rasanya yang gurih, keanehan makanan di angkringan Cak Mis juga tak se-ekstrem namanya.

Pada dasarnya, menu-menu yang dijual oleh Cak Mis tak se-ekstrem itu, kulit landak, cucak rowo, hingga krisdayanti ini memang sengaja dibuat Cak Mis agar memiliki sensasi unik saat pengunjung datang.

Seperti halnya kulit landak, sebutan Cak Mis untuk sate telur goreng, lalu cucak rowo untuk sate puyuh, dan krisdayanti untuk sate usus, lalu ada juga dam truck untuk kue molen.

"Ada juga martabak india (martabak telur), dadar gulung, kepala pusing (kepala ayam), udang di balik batu (sate udang tepung), keong racun (kerang sawah), siput (kerang laut), ati celeng (sate hati ayam), ayam bakar (sate ayam), cecek elek (sate kulit sapi), kuping ndablek (sate kulit telinga sapi)," ujar Cak Mis, saat ditemui jatimnow.com, Selasa (21/2/2023) petang.

Baca juga:
Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap

Lalu untuk minuman, angkringan Cak Mis juga menyediakan mbok nom alias es sinom, lalu STW untuk es teh setengah manis, es pentil untuk es susu, wedang jahe, kopi, dan masih banyak lagi.

Menariknya lagi, di angkringan ini, pengunjung juga akan dibuat penasaran dengan cara menghitung yang dilakukan Cak Mis. Karena nominal harga ia kreasikan sendiri dengan nama-nama benda dan hewan.

Seperti tikus, bedes (monyet), kuntul (burung), lalat, jagung, kodok, dan masih banyak lagi. Menurut Cak Mis, angka-angka yang ia terjemahkan itu merupakan ciri khasnya dari para pelanggan terdahulu.

Dikulik lebih dalam, Cak Mis pun mengakui jika angka tersebut adalah angka-angka di dalam nomor togel, waaaaaahhhhh ....

Baca juga:
Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf

"Itu kan asal-usulnya dari konsumen, awak dewe bener ngomong limolas, eh tikus (kita ngomong lima belas, eh tikus) tikus kan limolas nah asal-usule iku makane terus dadi. Ya waktu dulu, kan ada togel, itu angka-angkae togel," katanya.

Penasaran dengan angkringan Cak Mis, anda bisa menjumpainya di Jalan Bintoro nomor 7, Keputran, Kecamatan Tegalsari, Surabaya. Sangat mudah mencarinya karena berdiri persis di samping jalan raya.

Angkringan ini tentu telah memiliki pelanggan setia, karena selain menunya yang unik, sosok Cak Mis sendiri juga seorang yang humoris dengan bahasa khas Suroboyoannya.