jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) melarang para pelajar untuk berkegiatan sekolah ke luar kota. Karena buruknya cuaca di Jawa Timur beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan peringatan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Jatim mengalami cuaca ekstrem. Sehingga berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, banjir bandang, puting beliung, dan tanah longsor untuk dataran tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan pihaknya langsung mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor 400.3/4551/436.7.1/2023 terkait himbaun cuaca ekstrem tanggal 21 Februari 2023.
"Tidak melakukan kegiatan sekolah di luar Kota Surabaya dan daerah rawan bencana alam, misalnya pesisir pantai dan lereng gunung yang rawan longsor serta banjir bandang," kata Yusuf, Kamis (23/2/2022).
Baca juga:
BMKG Imbau Penerbangan Waspadai Cuaca Buruk
Yusuf juga meminta kepada pihak sekolah untuk mengimbau pelajar atau siswa siswi, setelah kegiatan pembelajaran di sekolah selesai untuk segera langsung pulang ke rumah.
"Apabila terjadi hujan tidak berteduh di bawah pohon, bangunan yang rapuh, papan reklame, dan lain-lain. Tidak bermain (di sungai) berenang/mandi, memancing ikan, gorong-gorong, sungai, waduk dan tambak," imbuh dia.
Baca juga:
Gelombang Laut di Jember Tinggi, BPBD Ingatkan Pengunjung Pantai Berhati-hati
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak bermain di sungai. Lantaran cuaca di kota Surabaya sedang memasuki musim hujam dan angin kencang.
"Saya sudah sering mengimbau, jangan pernah bermain di sungai. Sekarang ini musim hujan, arusnya itu deras. Mau alasan cari ikan, cari apa, wes jangan dekati sungai. Kalau mau mancing dari atas jembatan, bukan turun ke bawah, apa lagi berenang," pungkasnya