Pixel Code jatimnow.com

Petani Stroberi Kota Batu Menjerit Terdampak Cuaca Buruk

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Achmad Titan
Petani stroberi di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Petani stroberi di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Cuaca buruk yang masih melanda saat ini berdampak buruk bagi petani buah Kota Batu. Hujan deras yang hampir setiap hari terjadi, membuat tanaman maupun buah menjadi cepat rusak dan membusuk.

Seperti di sentra penghasil buah stroberi, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji. Banyak petani di sini yang mengalami kerugian besar, lantaran hasil panen menurun drastis.

"Kami para petani stroberi selalu mengalami kerugian saat cuaca buruk. Banyak buah yang busuk, banyak tanaman yang rusak membuat hasil panen menurun drastis," ungkap salah satu petani stroberi, Tarmuji, Jumat (24/2/2023).

Pria 53 tahun ini menyebut, untuk penurunan panen yang dilakukan sekitar dua bulan memang sangat terasa. Sekarang petani hanya bisa panen 30 persen dari hasil biasanya ketika musim panas.

Baca juga:
Gelombang Laut di Jember Tinggi, BPBD Ingatkan Pengunjung Pantai Berhati-hati

"Biasanya saat cuaca bagus, panen bisa melimpah sampai lima kuintal bahkan lebih. Tapi untuk saat ini panen maksimal mungkin tiga kuintal," papar dia.

Tarmuji menambahkan, kondisi ini membuat para petani merugi, meski harga jual stroberi relatif stabil dibanding harga sayuran, yaitu sekitar Rp20 ribu per kilogram. Namun jika dikalkulasi, penjualannya tidak sebanding dengan biaya perawatan tanaman.

Baca juga:
Hujan Angin Terjang Pare Kediri, Akibatkan Pohon Tumbang hingga Rumah Rusak

"Memang harga per kilogramnya berkisar Rp20 sampai 25 ribu. Tetapi, itu tidak bisa menutupi biaya perawatan tanaman yang sangat besar selama musim penghujan. Semoga cuaca bisa membaik lagi, sehingga produksi buah juga bisa lancar seperti biasa," tandasnya.