Pixel Code jatimnow.com

Waspada! Cuaca Ekstrem di Jatim Diprediksi Terjadi Hingga Awal Maret 2023

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Zain Ahmad
Hujan deras disertai angin kencang (Foto: Dok. jatimnow.com)
Hujan deras disertai angin kencang (Foto: Dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) Kelas I Juanda mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan di wilayah Jawa Timur.

Kepala Stasiun BMKG Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan menjelaskan, berdasarkan analisis kondisi iklim, wilayah Jawa Timur masih berada pada puncak musim hujan.

"Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih signifikan terdapat potensi peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah terutama pada 25 Februari hingga 3 Maret 2023," ungkap Taufiq, Jumat (24/2/2023).

Taufiq mengatakan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini di wilayah Jawa Timur menunjukkan, aktifnya La Nina lemah masih berdampak terhadap peningkatan jumlah curah hujan. Aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin di Jawa Timur juga disebut berdampak pada peningkatan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

Baca juga:
BMKG Jatim Warning Dampak Puncak Musim Hujan untuk Beberapa Wilayah Ini

"Tarikan massa udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah utara Australia juga mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan massa udara di wilayah Jawa Timur, yang kemudian meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif," jelasnya.

Pihaknya juga mengungkapkan bahwa beberapa wilayah di Jatim yang memiliki potensi cuaca ekstrem, meliputi genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es, maupun tanah longsor pada periode 25 Februari hingga 3 Maret 2023, di antaranya Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Pulau Bawean, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Tuban, dan Bojonegoro.

Baca juga:
BMKG Jatim Warning Peningkatan Curah Hujan di Bulan Desember 2024

Kemudian Kota/Kabupaten Madiun, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Jombang, Kota/Kabupaten Mojokerto, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Ponorogo, Kota/Kabupaten Pasuruan, Kota/Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Kota Batu, Kota/Kabupaten Malang.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi dan selalu memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website resmi," tandas Taufiq.