Pixel Codejatimnow.com

Kasus Bunuh Diri Bocah di Banyuwangi, Pihak Sekolah Beri Penjelasan

Editor : Rochman Arief  
SDN Sumberagung Kabupaten Banyuwangi. (foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)
SDN Sumberagung Kabupaten Banyuwangi. (foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kasus Bunuh diri yang dilakukan pelajar SD berinisial MR (11), diduga karena dirundung temannya langsung direspons SDN 4 Sumberagung, Banyuwangi.

Kepala SDN 4 Sumberagung, Wawan Sugiarto (36) mengaku keberatan jika anak asuhnya nekat gantung diri lantaran kerap dirundung oleh teman-temanya.

Menurut Wawan, korban yang duduk di bangku kelas IV itu hanya terlibat saling ejek dengan siswa lain. Hal itu pun terjadi tiga bulan silam.

"Kalau saling ejek memang pernah, dia (MR) sering olok-olokan dengan teman sebangkunya,” ujarnya.

Dijelaskan Wawan, aksi saling ejek antara korban dengan temannya itu acap kali menyinggung kondisi keluarga MR yang tidak mempunyai bapak atau berstatus yatim.

Namun kembali lagi, Wawan menegaskan bila peristiwa saling ejek itu sudah lama. Dan sebelum peristiwa nahas itu terjadi, kondisinya sudah baikan dan tidak terjadi apa-apa.

“Itu terjadi pada semester ganjil lalu,” jelasnya.

Kendati begitu selain MR, lanjut Wawan, teman sebangkunya justru menderita tuna daksa. Kondisi ini diakui rawan menjadi korban perundungan.

Jika keduanya bertengkar, maka MR dan teman sebangkunya itu saling ejek.

“MR juga mengejek teman sebangkunya itu,” ungkapnya.

Saat mendapat informasi dari Polsek Pesanggaran bila MR bunuh diri karena menjadi korban perundungan, Wawan langsung menghubungi wali kelasnya melalui sambungan telepon seluler.

"Langsung saya konfirmasi kepada Bu Anik Widayanti (wali kelas MR) usai takziah ke rumah anak didik saya (korban). Ternyata tidak ada apa-apa, MR pulang dengan keadaan riang. Jadi tidak mungkin jika hari itu menjadi korban perundungan,” ungkapnya.

Baca juga:
Ini Wasiat Wanita Asal Tuban Tewas Tertabrak KA di Lamongan

Selama ini, lanjutnya, sekolah sudah sering melakukan sosialisasi kepada para siswa terkait masalah perundungan.

Di beberapa sudut sekolah, dipasang stiker tentang larangan bullying atau perundungan.

“Kami punya data-data siswa rawan bully, agar memudahkan untuk memantau,” sebutnya.

Sebelumnya, publik Banyuwangi dihebohkan dengan peristiwa bunuh diri yang dilakukan MR (11), siswa sekolah dasar asal Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Senin (27/02/2023).

Aksi nekat MR diduga didasari lantaran korban kerap dirundung teman sebayanya.

Kondisi tersebut dibenarkan wanita berinisial WS (50), selaku ibu kandung korban saat memberikan keterangan kepada pihak kepolsian.

Baca juga:
Wanita Asal Tuban Tewas Tertabrak KA Harina di Lamongan, Diduga Bunuh Diri

Dalam keterangannya, ia mengaku melihat anaknya kerap terlihat murung.

"Menurut keterangan ibu kandung korban, MR kerap mengeluh sering dibuly teman-temannya, karena tak memiliki bapak alias yatim," ujar Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi.

Tubuh MR, pertama kali ditemukan Wasiah di bagian dapur rumahnya. Korban sudah dalam kondisi terbujur kaku dengan leher terikat tali tambang.

Korban sempat dibawa ke klinik terdekat karena masih dirasakan denyut nadinya. Namun korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju klinik.

"Korban meninggal saat hendak dibawa kakak kandungnya ke Klinik BSI Center, bersama tiga temannya," terangnya.

reporter: Eko Purwanto