Pixel Code jatimnow.com

Kumandang Azan 'Penyelamat' 2 Bocah Banyuwangi yang Mandi di Saluran Irigasi

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Eko Purwanto
Suroso dan Poniyem, kakek nenek yang nyaris kehilangan dua cucunya yang turut mandi bersama korban Nando (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)
Suroso dan Poniyem, kakek nenek yang nyaris kehilangan dua cucunya yang turut mandi bersama korban Nando (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tewasnya bocah bernama Nando kristian (10) di saluran irigasi Banyuwangi masih menyisakan keprihatinan bagi kakek nenek yang dua cucunya selamat dari petaka itu.

Kakek nekek itu bernama Suroso (70) dan Poniyem (60). Saluran irigasi Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, tempat korban tewas itu berada tepat di depan rumah pasangan suami istri ini.

Mereka nyaris kehilangan dua cucu, yaitu Bahtiar (7) dan Habib (5), yang saat itu sempat mandi dan berenang bersama korban Nando dan satu temannya yang lain.

"Gusti paringi selamet (memberikan keselamatan) mas. Pas kejadian dua cucu saya juga ikut berenang bareng korban dan temannya," ungkap Suroso, Jumat (10/3/2023).

Suroso mengungkap, saat mendengar kumandang azan asar, kedua cucunya berhenti berenang dan keluar dari aliran irigasi itu.

"Cucu saya itu aktif azan di masjid dekat sini. Dengar azan langsung mentas (keluar) dari air," ungkapnya.

Baca juga:
Pelajar SD di Trenggalek Tenggelam usai Terseret Ombak di Pantai Damas

Suroso mengaku baru mengetahui kabar anak tetangganya itu tenggelam, usai pulang berladang. Dirinya kaget ketika melihat banyak orang bergerombol dan ada petugas kepolisian di dekat rumah.

"Pas saya tanyakan ternyata ada anak tenggelam. Setelah saya cari kedua cucu saya berada di masjid," beber dia.

Sementara informasi yang dihimpun jatimnow.com, saluran irigasi tempat anak-anak itu berenang memang dikenal sebagai favorit remaja kampung untuk mandi.

Baca juga:
Bocah 9 Tahun Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Tak hanya remaja setempat, saluran irigasi persawahan itu kerap dikunjungi remaja luar desa, untuk sekedar membasuh badan atau menikmati sensasi mandi di air bendungan.

Selain arusnya tenang, tinggi air di bendungan itu sekepala orang dewasa.

"Banyak yang senang mandi di sini. Airnya tenang, jernih dan segar jika pagi hari. Terus, ada bendungan yang digunakan untuk arena lompatan," sambung Poniyem.