Pixel Code jatimnow.com

Cerita Istana Gaib di Saluran Irigasi Banyuwangi, Lokasi Tewasnya Bocah SD

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Eko Purwanto
Saluran irigasi, lokasi tewasnya bocah SD yang disebut sebagai istana gaib (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)
Saluran irigasi, lokasi tewasnya bocah SD yang disebut sebagai istana gaib (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Saluran irigasi Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, lokasi tewasnya bocah SD, disebut sebagai istana gaib.

Dari cerita yang berkembang di desa tersebut, saluran air yang disebut kanalan itu merupakan istana gaib. Sehingga lokasi itu merupakan pusat aktivitas makhluk tak kasat mata.

Poniyem (60), warga yang rumahnya berhadapan langsung dengan saluran irigasi itu mengaku bahwa dirinya lebih dari sekali diperlihatkan istana gaib tersebut.

"Lebih dari sekali dikasih lihat (istana gaib) itu. Tapi gak sebegitu jelas aktivitasnya. Setiap kali bangun mesti ketakutan. Tapi suami bilang, itu hanya bunga tidur," ungkap Poniyem, Jumat (10/3/2023).

Menurut Poniyem, setelah bermimpi, dirinya langsung merasa tidak enak badan. Bahkan kerap dirinya meminta tolong ahli spiritual untuk mengobati.

"Minta tolong pak kiai. Soalnya was-was juga ya. Alhamdulillah langsung sembuh setelah diobati," sambungnya.

Baca juga:
Misteri Penyebab Lubang di Dasar Sungai Kaliasat Blitar Terungkap

Kesaksian Poniyem itu selaras dengan cerita sesepuh desa yang mengatakan hal serupa, bahwa ada istana gaib di saluran irigasi tersebut.

"Sudah jadi rahasia umum. Mangkanya saya jarang meninggalkan rumah. Sekedar mengingatkan bocah ataupun remaja yang mandi agar selalu berhati-hati," tutur dia.

Bahkan pada Kamis (9/3/2023) sore kemarin, Poniyem nyaris kehilangan dua cucunya, Bahtiar (7) dan Habib (5), yang saat itu sempat mandi dan berenang bersama korban Nando dan satu temannya yang lain.

Baca juga:
Banyuwangi Bangun dan Revitalisasi 123 Km Jaringan Irigasi

"Gusti paringi selamet (memberikan keselamatan) mas. Pas kejadian dua cucu saya juga ikut berenang bareng korban dan temannya," tambah Suroso (70), suami Poniyem.

Kebetulan, ungkap Suroso, ia bersama sang istri sedang berada di ladang. Dan kaget bukan kepayang ketika melihat banyak orang berkumpul termasuk adanya petugas kepolisian di TKP.

"Pas saya tanyakan ternyata ada anak tenggelam. Setelah saya cari kedua cucu saya berada di masjid," beber dia.