Pixel Codejatimnow.com

Tabungan Santri, Fasilitas Perbankan untuk Bisnis Pesantren

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Peluncuran tabungan santri (Foto: Bank Jatim for jatimnow.com)
Peluncuran tabungan santri (Foto: Bank Jatim for jatimnow.com)

jatimnow.com - Dalam rangka meningkatkan sinergi pelaksanaan program prioritas pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pesantren melalui One Pesantren One Product (OPOP), Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau Bank Jatim meluncurkan Tabungan Santri.

Diketahui, OPOP adalah sebuah program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren.

Dirut Bank Jatim Busrul Iman mengungkapkan, Tabungan Santri adalah produk simpanan dana berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan kepada santri atau pengurus di lingkungan pondok pesantren atau lembaga pendidikan berbasis Islam.

"Tabungan ini menggunakan akad wadiah yad adh dhamanah dan bisa digunakan di semua e-channel Bank Jatim," katanya, dalam siaran resmi, Senin (20/3/2023).

Baca juga:
Bank Jatim QRIS Ramadan Vaganza di Surabaya, Sarana Edukasi Transaksi Non-Tunai

Busrul mengaku, banyak fungsi dari tabungan ini, seperti bisa ditarik dan disetor sewaktu-waktu serta memudahkan para orang tua untuk mengirim uang saku anak tanpa harus datang ke pondok pesantren.

"Pada intinya, Tabungan Santri dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan serta mengoptimalkan potensi di pesantren dan sekaligus meningkatkan inklusi keuangan. Kami berharap produk ini bisa terus didorong dan dimanfaatkan oleh para santriwan/santriwati,” ungkap Busrul.

Baca juga:
Kuota KUR Bank Jatim Meningkat Pesat, Bantu UMKM Naik Kelas

Ia juga mengakui, penanaman usaha di sektor syariah menjadi program prioritas Bank Jatim. Jika seluruhnya terinklusi oleh keuangan, maka bisa mendorong pencapaian target jangka panjang

"Aset kami di unit usaha syariah masih hampir Rp3 triliun. Sementara potensi di syariah ini masih besar untuk digarap karena jumlah pondok pesantren, santriwan/santriwati, masjid, dan lembaga keagamaan di Jatim cukup besar," tandasnya.