Pixel Codejatimnow.com

Pedagang Baju Bekas di Surabaya Cemas, Alasannya Mengkhawatirkan

Editor : Rochman Arief  Reporter : Zain Ahmad
Aktivitas jual-beli pakaian bekas di Pasar Gembong, Surabaya. (foto: Zain Ahmad/jatimnow.com).
Aktivitas jual-beli pakaian bekas di Pasar Gembong, Surabaya. (foto: Zain Ahmad/jatimnow.com).

jatimnow.com - Para pedagang baju bekas (thrifting) di kawasan Gembong Surabaya mulai was-was dan takut diamankan polisi. Kekhawatiran ini menyusul adanya penggerebekan gudang pakaian bekas di kawasan Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya kaget tahu ada kabar gudang baju bekas di Bekasi digerebek. Padahal, barang-barang thrifting banyak yang suka lho, tapi malah dilarang," ungkap RN, salah seorang pedagang pakain bekas di kawasan Gembong Surabaya, Rabu (22/3/2023).

Pria yang sudah berdagang selama 25 tahun ini melapak di Gembong juga mengomentari maksud pemerintah melarang berdagang thrifting, karena dikhawatirkan penyebaran virus di pakaian bekas.

Menurutnya, pakaian yang dijual sudah aman karena sebelum barang sampai ke pedagang sudah disterilkan dengan cairan antivirus.

"Yang dijual di online atau toko malah sterilisasi lebih maksimal. Sebelum dijual barang dicuci terlebih dahulu. Terus mau jual apalagi kalau sudah dilarang. Kami dagang halal kok, masa iya gak boleh," ujarnya.

Baca juga:
Pegadaian Dinoyo Surabaya Catat Rekor Transaksi Tembus Rp5 Miliar Pasca-Lebaran

Atas hal ini, RN berharap pemerintah mencabut larangan tersebut. Menurutnya, berjualan pakaian bekas merupakan sumber hidupnya.

Sementara Yono, salah seorang pembeli pakaian bekas di Pasar Gembong Surabaya sependapat dengan pernyataan pedagang.

Baca juga:
Prakiraan Cuaca Surabaya Kamis 25 April: Hujan Sore hingga Dini Hari

Ia yang sejak muda hobi berburu pakaian bekas mengaku tak pernah mendengar ada konsumen mengalami iritasi kulit setelah membeli pakaian bekas.

"Beli pakaian seperti ini kualitasnya bagus kok, dan harganya lebih murah daripada di pusat perbelanjaan. Sudah bersih. Tapi lebih baik ya setelah beli dicuci lagi. Kasih pewangi, sudah," katanya.