Pixel Codejatimnow.com

Pedagang Buah di Banyuwangi Perbanyak Stok Blewah selama Ramadan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Eko Purwanto
Buah blewah mendominasi jualan sejumlah pedagang buah di Banyuwangi selama ramadan (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)
Buah blewah mendominasi jualan sejumlah pedagang buah di Banyuwangi selama ramadan (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Buah blewah tersusun rapat dan memanjang di sejumlah lapak pedagang buah di Banyuwangi.

Memang, buah blewah sulit dilepaskan dari ramadan. Sehingga para pedagang buah ramai-ramai memperdagangkannya.

Dari pantauan jatimnow.com, sepanjang 25 kilometer dari Sempu melintasi Cluring, setidaknya 10 sampai 15 lapak memajang blewah dengan porsi lebih banyak. Hal itu dilakukan untuk memikat para pemburu takjil.

Saiful (38), pedagang buah yang biasa mangkal di depan RTH Cluring mengaku sudah menggelar lapaknya sejak pukul 01.00 WIB. Susunan buah ia tata sedemikian rupa. Memajang blewah lebih banyak ketimbang buah lain jadi rutinitas baru di awal ramadan ini.

"Setiap ramadan sibuknya nata blewah. Saya tata berusun biar pembeli melihat," ujar Saiful kepada jatimnow,.com, Kamis (23/3/2023).

Tak sampai satu jam, pembeli mulai mengerubungi mobil pikapnya yang disulap jadi lapak buah. Satu per satu blewah miliknya dibeli pengguna jalan.

"Barusan sudah laku dua sampai tiga kilo. Lumayan dapat pelaris di hari pertama," ucap Saiful.

Lapak penuh sesak blewah juga terlihat di stan buah milik Sri Hartatik (48), di depan TPU Benculuk, Kecamatan Cluring. Saking sesaknya, buah blewah yang dipajang Tatik diberi ruang tersendiri memudahkan pembeli memilih.

"Nyetok banyak sampai gak muat tempatnya. Mumpung momen ramadan mas," ujarnya.

Tatik mengaku sudah menyetok blewah sejak H-3 puasa. Blewah ia order dari Kabupaten Kediri secara kolektif bersama pedagang lain.

Baca juga:
Syiar Now: Menjadi Muttaqin Setelah Bulan Ramadhan Bersama Gus Syarif Hidayatulloh M. Pd.I, Sidoarjo

"Dibuat rata-rata sekali order sampai 1 ton. Saudara juga ikut order. Kebetulan mereka juga ikut jualan blewah saat ramadan," katanya.

Tatik mengaku, ada tiga lapak yang ia aktifkan selama ramadan, agar bisa menjangkau semua pelanggan.

"Di rumah ada, yang kedua pakai mobil. Dan satunya di sini (depan TPU Benculuk). Ngelayani grosiran juga, tempatnya di rumah," jelasnya.

Sementara di arah Jalan KH Ahmad Kholil, Dusun Cangaan, Desa Gentengwetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, ada satu toko baju yang dialihfungsikan jadi stan buah blewah.

Pemiliknya adalah Muhamad Antok (43), pedagang baju yang menasbihkan diri jadi penjual blewah musiman. Ruangan seluas 15 meter persegi disulapnya jadi gudang blewah dadakan.

"Sementara baju dan lainnya saya pinggirkan dulu. Saya isi sama blewah selama ramadan ini," ujarnya.

Baca juga:
Antusias Warga Banyuwangi Rela Antri Panjang Demi Uang Baru

Dia mendatangkan berton-ton blewah sebelum ramadan. Buah itu lalu ia jual kembali ke pedagang lain.

"Barang dari Situbondo. Kalau kurang saya datangkan dari Mojokerto. Antisipasi lonjakan permintaan," ujarnya.

Untuk partai grosir, Antok menjual satu klip blewah di angka Rp7 ribu. Sedangkan partai eceran ia jual di angka Rp10 ribu.

"Tergantung order. Kalu besar harganya pasti berbeda. Alhamdulillah permintaan sudah mulai naik," ungkapnya.