jatimnow.com - Jagat media sosial Banyuwangi sempat digemparkan dengan penemuan seorang anak perempuan berkerudung di pos kamling, Dusun Wijenan Kidul, Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh. Perempuan itu terlihat menangis dan linglung serta tubuh gemetaran saat dijumpai warga.
Ketika ditanya, anak perempuan itu tak bergeming sedikitpun. Sejumlah pertanyaan seperti alamat ataupun identitas, tak ada yang dijawab.
"Saat ditanya (warga) tidak mau menjawab, tangannya kedinginan dan gemetar seperti ketakutan. Sektiar satu jam kita coba gali informasi pribadinya tapi tak dijawab," ujar Kepala Desa Singolatren, Apandi kepada jatimnow, Senin (27/3/2023).
Setelah menyebar informasi, lanjut Apandi, baru diketahui identitas anak perempuan itu berinisial VT (14). Ia tercatat sebagai santriwati Pondok Pesantren Darul Anwar, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh.
"Setelah kita kontak dengan pihak pondok, ternyata benar. Ia merupakan salah satu santriwati Ponpes Darul Anwar," ujarnya.
Apandi mencoba menanyakan alasan di balik kaburnya VT dari pondok pesantren. Hingga diperoleh informasi adanya dugaan perundungan yang dialami korban.
"Anak ini bisa kabur karena ada ancaman dari para seniornya. Latar belakangnya dugaan korban dituding mencuri cas HP milik santriwati lain," jelasnya.
Lokasi penemuan santriwati oleh warga Dusun Wijenan Kidul, Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh. (foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)
Baca juga:
Diduga Lecehkan 4 Santriwati, Pengasuh Ponpes di Malang Ditetapkan Tersangka
Apandi menyatakan, pihaknya sampai meminta tolong kepala desa asal santriwati itu untuk membujuknya, agar mau kembali ke pondok. Awalnya remaja tersebut Sempat menolak kembali, meski akhirnya santriwati itu bersedia kembali ke pondok pesantren.
"Kebetulan anak ini yatim piatu, jadi kami meminta tolong wali (saudara) dan Kepala Desa Benelan Kidul, untuk membujuk dan mengantarkanya kembali ke pondok. Alhamdulillah ia bersedia," terangnya.
Terpisah, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Anwar, KH Toha Anwar membenarkan peristiwa yang dialami salah satu santriwatinya. Menurutnya, ada kesalahpahaman yang membuatnya meninggalkan pondok.
"Hanya kesalahpahaman antara dia dengan santriwati lain, dan dia gak cerita ke saya," ujarnya.
Baca juga:
Panasihat Hukum Mas Bechi Sebut Dakwaan JPU Terlalu Sumir
KH Toha mengakui santrinya meninggalkan pondok tak berlangsung lama, sebelum ditemukan warga di sebuah pos kamling. Hal yang membuatnya khawatir lantaran santriwatinya tidak menceritakan permasalahan yang dihadapi.
Ia juga menyayangkan isu yang menyebutkan bahwa santriwatinya dikatakan menghilang oleh sejumlah pihak. Kepergiannya seolah-olah ada narasi buruk yang membuat nama pondok pesantrennya tercemar.
"Saya sempat kaget, kenapa ada narasi yang menyatakan santriwati saya hilang. Bahasa seperti itu terkesan ponpes menelantarkan santri," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-57353-santriwati-banyuwangi-tinggalkan-ponpes-alasannya-galau