Pixel Code jatimnow.com

Pemkot Surabaya Kembangkan Pengolahan Sampah dengan Larva  

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Arry Saputra
Petugas DKRTH menunjukkan pengolahan sampah dengan memanfaatkan larva/Foto: Arry Saputra
Petugas DKRTH menunjukkan pengolahan sampah dengan memanfaatkan larva/Foto: Arry Saputra

 

jatimnow.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya mengurangi limbah bekas rumah tangga di masyarakat. Salah satunya yakni dengan mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah dengan menggunakan teknologi Black Soldier Fly (BSF), yaitu teknik pengelolaan limbah rumah tangga dengan memanfaatkan larva.

Sementara ini, pengelolaan sampah semacam ini dikelola olah Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Surabaya. Sampah ini diambil dari dua komplek RT di Jambangan yang menghasilkan sampah sisa makanan sebanyak 2,5 ton per bulan.

Kasi Pemanfaatan sampah DKRTH Surabaya, Khoirunisa menerangkan bahwa sampah-sampah organik di PDU Jambangan ini didapat dari 206 rumah di 2 RT sekitar PDU.

Hasil cacahan sampah itu kemudian dimasukkan ke dalam kotak berisi kompos dan larva BSF untuk kemudian dibiarkan sampai sampah organik habis dimakan larva.

"Dalam sehari, ada sekitar 100 kg sampah organik yang kemudian dicacah sehingga menyusut sekitar 75 kg. Dibutuhkan waktu sekitar seminggu sampai akhirnya larva dewasa dan siap di panen. Dalam seminggu bisa 2 hingga 3 kali feeding (pemberian pakan)," terangnya.

Selain dapat memakan habis sampah rumah tangga, larva siap panen dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak. Hingga saat ini, PDU Jambangan telah mengirimkan larva-larva siap panen ke kebun bibit Wonorejo dan taman Flora.

"Di sana nanti buat pakan burung, dibuat pakan ikan. Kalau masyarakat mau juga bisa dibuat pakan lele, nanti lelenya dimakan sendiri," ujarnya.

Baca juga:
ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran

Sebagian larva siap panen pun disimpan PDU Jambangan untuk kemudian dikawinkan sehingga menjadi lalat dan dapat menghasilkan telur yang akan memberikan larva baru lagi. PDU Jambangan berharap secepatnya dapat melakukan pengelolaan sampah dengan larva BSF ini secara mandiri.

Hingga saat ini, dalam sebulan PDU Jambangan dapat menghasilkan 650 kg larva dan 200 kg kompos residu larva. "Karena sampai saat ini, bibit larvanya kita masih disuplai dari Kementrian PUPR di Puspa Agro," tuturnya.

Khoirunisa mengimbau masyarakat agar dapat melakukan pengolahan sampah seperti ini secara pribadi. Selain mudah, larva juga dapat kembali digunakan sebagai pakan hewan sehingga dapat bernilai ekonomis.

"Bagi masyarakat yang ingin belajar, untuk pelatihannya dengan senang hati saya akan memberikan bibit larva dan pelatih kepada masyarakat yang mengajukan. Langsung saja datang ke sini bilang mau diajari. Nanti kita akan kirim orang sama bibit larvanya," tuturnya.

 

Baca juga:
Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia

Reporter: Arry Saputra

Editor: Arif Ardianto

Caption foto: proses pemberian sampah organik kepada larva siap makan