Pixel Codejatimnow.com

Misteri Mayat Bayi Laki-laki dalam Kardus di Warung Bakso Kediri

Editor : Rochman Arief  Reporter : Yanuar Dedy
Olah TKP di warung kosong Kandat. (Foto : Polsek Kandat/jatimnow.com)
Olah TKP di warung kosong Kandat. (Foto : Polsek Kandat/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sesosok mayat bayi ditemukan dalam kardus di warung kosong Dusun Galuhan, Desa/Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Kamis (30/3/2023). Bayi laki-laki itu diperkirakan belum genap berusia satu hari setelah dilahirkan.

Kapolsek Kandat, Iptu Rudy Widianto mengatakan bahwa saat ditemukan jasad bayi laki-laki itu terbungkus kain warna putih dengan selimut berwarna biru muda. Diletakkan dalam kotak kardus berwarna cokelat yang sudah dilakban.

“Kami mendapat laporan dari warga atas temuan jasad bayi, lalu kami tindaklanjuti dengan datang ke TKP,” kata Iptu Rudy.

Lebih lanjut menurut Iptu Rudy, jasad bayi tersebut pertama kali ditemukan Sugiono, warga Perak Barat, Surabaya sekitar pukul 13.00 WIB. Saksi mendapati sebuah kardus warna cokelat yang mengeluarkan bau menyengat di dalam sebuah warung bakso.

Baca juga:
Tiket Kereta Api Jarak Jauh Bisa Dipesan H-90 mulai Juli

“Kardus tersebut ditemukan saksi Sugiono berada di atas meja, sudah dihinggapi lalat. Karena bingung, saksi mencoba bertanya ke warung sebelahnya,” ujarnya.

Selanjutnya, saksi bersama pemilik warung atas nama Risdianto, warga Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri serta sejumlah warga berinisiatif membuka kardus tersebut. Di situlah diketahui bahwa kardus itu berisi sesosok jasad bayi lalu melapor ke Polsek Kandat.

Baca juga:
Final Liga Champions 2023, Pemain Asing Persik Kediri Kompak Jagokan Manchester City

Tidak lama kemudian, anggota Polsek Kandat datang bersama Tim Inafis Polres Kediri untuk melakukan olah TKP sekaligus meminta keterangan saksi di lokasi penemuan jasad bayi.

“Jasad bayi tersebut dievakusai ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan visum,” tandasnya.

Masyarakat Tulungagung Gelar Tradisi Ulur-Ulur
News

Masyarakat Tulungagung Gelar Tradisi Ulur-Ulur

Tradisi tersebut merupakan warisan leluhur dan menjadi salah satu upaya menjaga kelestarian sumber air dan hutan di Telaga Buret. Air di telaga tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga di Desa Sawo, Ngentrong, Gedangan dan Gamping.